Label

Jumat, 26 Desember 2008

bab 4 dan 5 penelitian unindra


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Dijelaskan karakteristik responden, termasuk umur, tempat tinggal, jenis kelamin, pendidikan dan lain sebagainya.

B. Statistik Deskriptif Variabel
Dituliskan hasil perhitungan statistik deskriptif tiap-tiap variabel. Dimulai dari pembuatan tabel distribusi frekuensi, perhitungan modus, median, mean dan simpangan baku serta gambar histogramnya.

C. Uji Persyaratan Analisis Data
Dituliskan hasil perhitungan terhadap uji persyaratan analisis data yang dilakukan. Hasil perhitungan uji normalitas, uji homogenitas, uji linieritas dan uji pelanggaran asumsi klasik.

D. Uji Hipotesis
Dituliskan langkah-langkah pengujian hipotesis.
Jika 2 variabel bertipe interval diuji dengan korelasi dan regresi sederhana
Jika 3 atau lebih variabel bertipe interval diuji dengan korelasi dan regresi ganda
Jika 3 atau lebih variabel bertipe interval (pengembangan regresi) diuji dengan analisis jalur
Jika 2 kelompok sampel atau 2 variabel dengan tipe data berbeda diuji dengan uji beda rata-rata
Jika 3 atau lebih kelompok sampel atau 3 variabel dengan tipe data berbeda dan antar variabel ada interaksi diuji dengan ANOVA/ANAVA
Jika 3 atau lebih kelompok sampel atau 3 variabel dengan tipe data berbeda dan antar variabel tidak ada interaksi diuji dengan ANKOVA.

E. Pembahasan Hasil Penelitian
Jabarkan dengan bahasa sendiri interpretasi kita terhadap hasil perhitungan yang kita lakukan. Termasuk tuliskan juga keterbatasan-keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian.

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Tuliskan kesimpulan dari seluruh penelitian yang kita lakukan.

B. Saran
Tuliskan saran-saran sehubungan dengan kesimpulan yang kita buat.

Semangat yach....
Penelitian itu indah...

Sabtu, 11 Oktober 2008

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA HEWAN DAN PROTOZOA


Proses pencernaan makanan pada mahluk hidup ada yang terjadi di luar sel dan juga ada yang terjadi di dalam sel. Pada hewan bersel banyak terdapat sistem pencernaan yang berbeda tergantung pada tingkatan organisme dan jenis makanannya. Berikut ini akan diuraikan sistem pencernaan protozoa, cacing, serangga, ikan, amfibi, reptilian, burung, dan hewan pemamah biak.

A. Sistem Pencernaan Makanan Protozoa
Organisme bersel satu tidak mempunyai sistem pencernaan seperti pada hewan bersel banyak. Proses pencernaan makanan pada organisme bersel satu berlangsung di dalam sel itu sendiri. Jika ada makanan, organisme tsb bergerak kea rah makanan . kemudian mengelilingi makanan tersebut dengan pseudopodium ( kaki semu ). Makanan tersebut terkurung oleh kaki semu dan terbentuk vakuola makanan. Di dalam vakuola ini makanan dicerna, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Sari-sari makanan di edarkan ke dalam sitoplasma dan sisa-sisa makanan dikeluarkan dari membran plasma.

B. Sistem Pencernaan Makanan Cacing
Pada cacing pipih terdapat sistem pencernaan makanan yang terdiri dari mulut dan usus, yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh untuk mengedarkan sari makananPada cacing berbuku-buku, sustem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung pengunyah, usus, dan anus. Makanan cacing tanah berupa humus. Humus dan sisa-sisa organisme yang merupakan makanan cacing telah mengalami pembusukan saehingga bersifat asam, maka perlu dinetralisir. Di sekitar kerongkongan terdapat tiga pasang kelenjar kapur yang menghasilkan yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.Dari kerongkongan, makanan masuk kedalam tembolok untuk disimpan sementara. Kemudian di dalam empedal, makanan dihancurkan atau dihaluskan secara kimiawi. Hasil pencernaan berupa sari makanan diserap dan sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus.

C. Sistem Pencernaan Makanan Serangga
Jenis makanan serangga berbeda-beda. Serangga ada yang memakan tumbuhan, ada pula yang memakan daging.Saluran pencernaan belalang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung pengunyah, lambung, usus, rektum, dan anus. Kerongkongan mempunyai bagian membesar seperti gelembung tipis dan berduri. Gelembung itu disebut tembolok. Tembolok berfungsi sebagai alat untuk menyimpan makanan sementara. Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.Makanan masuk melalui mulut. Di dalam rongga mulut makanan dicerna secara mekanis yaitu dikunyah, dan dicerna secara kimiawi dengan air ludah. Dari mulut, makanan masuk ke kerongkongan lalu menuju ke tembolok. Di tembolok, makanan disimpan sementara dan kemudian ke empedal. Empedal memiliki dinding dari kitin untuk menghaluskan makanan. Makanan akhirnya menuju ke lambung. Proses penyerapan sari makanan terjadi di dalam usus. Makanan masuk ke dalam darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh . sisa makanan yang tidak diserap dikeluarkan melalui anus.Serangga yang mempunyai alat pengisap tidak mengunyah makanannya. Mereka tidak mempunyai alat pencernaan yang lengkap karena makanannya berupa cairan.

D. Sistem Pencernaan Makanan Ikan
Saluran pencernaan makanan pada ikan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Di dalam rongga mulut ikan terdapat lidah pendek pada dasar mulut. Ikan mempunyai gigi yang tumbuh pada rahang atas dan bawah.,. ikan mempunyai kelenjar lendir di mulutnya. Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan.
Antara lambung dengan usus terdapat 3 buah usus buntu. Ikan mempunyai hati, kantong empedu serta saluran empedu yang bermuara ke dalam usus. Pankreas tidak begitu jelas dan bersatu dengan hati sehingga disebut hepatopankreas. Makanan dari lambung masuk ke dalam usus. Di sini terjadi penyerapan makanan. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui usus.

E. Sistem Pencernaan Makanan Amfibi
Saluran pencernaan makanan pada katak terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati, dan pankreas. Gigi tumbuh pada rahang atas dan langit-langit. Gigi yang tumbuh di langit-langit disebut gigi vomer. Setiap kali tanggal, akan tumbuh gigi baru sebagai ganti. Lidah pada katak bercabang dua dan berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Sesudah makanan masuk mulut, ditelan, kemudian melewati kerongkongan menuju lambung. Di dalam lambung makanan dicerna kemudian masuk ke usus halus. Dinding usus halus mengandung kapiler darah yang berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan. Selanjutnya sisa makanan masuk ke usus besar. Dari usus besar sisa makanan didorong keluar melalui kloaka.

F. Sistem Pencernaan Makanan Reptilia
Saluran pencernaan makanan pada reptilia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, pankreas, dan hati. Reptilia mempunyai gigi, lidah, dan ludah. Gigi tumbuh pada rahang atas dan bawah.Pada ular berbisa, terdapat gigi bisa yang tumbuh pada langit-langit mulutnya. Bisa digunakan untuk melumpuhkan atau membunuh mangsanya. Lidah pada cicak digunakan untuk menangkap mangsa. Ular, bengkarung dan cicak tidak mengunyah mangsa. Kelenjar ludah yang terdapat pada rongga mulut menghasilkan lendir yang berguna untuk membantu memudahkan menelan mangsa. Makanan yang ditangkap langsung dikunyahnya.Bentuk lambung pada reptilia sesuai dengan bentuk tubuhnya. Kura-kura memiliki lambung membulat, ular dan bengkarung memiliki bentuk perut yang memanjang.

G. Sistem Pencernaan Makanan pada burung pemakan biji
terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah, usus halus, usus besar, dan kloaka. Misal ayam dan burung merpati.Pada mulut terdapat paruh yang kuat dan berfungsi untuk mengambil makanan, tidak berfungsi untuk mengunyah makanan karena tidak mempunyai gigi . makanan yang diambil oleh paruh kemudian masuk ke dalam rongga mulut lalu menuju ke kerongkongan. Bagian bawah kerongkongan membesar berupa kantong yang disebut tembolok. Tembolok berguna untuk menyimpan makanan sementara.Lambung terdiri dari dua bagian, yaitu lambung kelenjar di bagian depan dan empedal di bagian belakang. Disebut lambung kelenjar karena dindingnya mengandung kelenjar yang menghasilkan getah lambung yang berfungsi mencerna makanan secara kimiawi. Disebut lambung pengunyah karena karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk menghancurkan makanan. Di dalam empedal sering terdapat batu kecil atau pasir untuk membantu mencerna makanan secara mekanis.Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu dialirkan ke usus halus. Hasil pencernaan berupa sari-sari makanan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus. Burung mempunyai dua usus buntu. Usus buntu berguna memperluas daerah penyerapan sari-sari makanan.Sisa makanan didorong ke usus besar kemudian ke dalam rektum dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara dari tiga saluran, yaitu saluran pencernaan usus, saluran uretra, dan saluran kelamin.

H. Sistem Pencernaan Makanan Hewan Pemamah Biak Pada mamalia
terdapat jenis gigi dan susunan alat pencernaan makanan yang berbeda sesuai dengan makanannya. Bentuk dan susunan gigi hewan herbivor berbeda dengan susunan gigi hewan karnivor. Hewan herbivor mempunyai tidak mempunyai gigi taring sebaliknya hewan karnivor mempunyai gigi taring. Pada hewan herbivor, di antara gigi taring dan geraham depan ada ruang yang tidak ditumbuhi dinding. Ruang ini disebut diastema. Gigi hewan herbivor selalu tumbuh dan gigi yang tanggal akan digantikan.Hewan herbivor ada yang digolongkan hewan pemamah biak karena mengunyah makanannya dua kali. Saluran pencernaan makanan hewan pemamah biak terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus besar, dan anus. Lambung terdiri dari perut besar, perut jala, perut kitab, dan perut masam. Makanan yang berupa rumput kemudian ditelan masuk ke kerongkongan menuju ke perut besar. Di perut besar makanan disimpan sementara, kemudian masuk ke dalam perut jala. Di dalam perut jala makanan dicerna secara kimiawi dan menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Gumpalan tersebut dikeluarkan kembali ke mulut untuk dimamah sampai lumat oleh geraham. Setelah makanan dimamah, ditelan lagi dan masuk ke perut kitab untuk digiling. Selanjutnya makanan masuk ke dalam perut masam. Di dalam perut ini makanan dicerna secara kimiawi oleh enzim-enzim. Akhirnya sari makanan masuk ke usus halus, kemudian diserap dan diedarkan olewh darah ke seluruh tubuh. Sisa makanan keluar melalui anus.

Sistem Peredaran Darah pada Hewan


- Protozoa
Difusi (pada Amoeba) dan vakuola kontraktil (pada Paramaecium).
- Coelenterata dan Platyhelmintbes
Sistem Gastrovaskuler.
- Mollusca dan Arthropods
Sistem Peredaran darah terbuka
- Annelida
Sistem peredaran darah tertutup.
- Pisces
Peredaran darah tunggal, jantung beruang dua.
- Amphibi
Peredaran darah ganda, jantung beruang tiga.
- Reptil
Peredaran darah ganda, jantung beruang empat, sekat antar ruang belum sempurna.Pada buaya terdapat lubang kecil antar bilik yang disebut foramen panizzae.
- Aves
Peredaran darah ganda, jantung beruang empat, sekat sudah sempurna.

Sistem Sirkulasi pada Hewan

Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu :
Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.
Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada di dalam pembuluh.
Misal : Arthropoda
Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam pembuluh.
Misal : Annelida, Mollusca, Vertebrata.

1. Porifera
Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.

2. Hydra
Pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga berfungsi sebagai sirkulasi.

3. Platyhelminthes
Sel mesenkim berrfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.

4. Annelida
Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan
lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima).
Arah aliran darah :
Lengkung aorta -pembuluh ventral - kapiler (seluruh jaringa tubuh) - pembuluh dorsal - lengkung aorta (pembuluh jantung).
Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.

5. Mollusca
Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila globosa).

6. Arthropoda
Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa.
Arah aliran darah :
Bila jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri ke rongga tubuh
-jaringan tubuh tanpa melalui kapiler -jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak mengandung haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2 dan CO2 diedarkan melalui sistem trakea.

7. Pisces
Jantung ikan terdiri :
- 2 ruang : meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)
- Sinus venosus : yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Arah aliran darah :
Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung satu kali).

8. Amphibia
Jantung katak terdiri :
- 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel
- Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh
besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Arah aliran darah :
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.
Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).

9. Reptilia
Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.
Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu penyelam di air.

10. Aves
Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.

11. Mamalia
Jantung mamlia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.

Selasa, 07 Oktober 2008

Enzim

Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh,
enzim
α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.

Sifat-sifat enzim
Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:
1.Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
2.Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.
3.Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.
4.Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.
5.Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase,maltase.
6.Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, mengkatalisis pembentukan dan penguraian lemak.
Lemak + H2O ———————————> Asam lemak + Gliserol
7.Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu.
8.Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut kofaktor.
Pada reaksis enzimatis terdapat zat yang mempengarahi reaksi, yakni aktivator dan inhibitor, aktivator dapat mempercepat jalannya reaksi.
contoh aktivator enzim: ion Mg, Ca, zat organik seperti koenzim-A.
Inhibitor akan menghambat jalannya reaksi enzim. Contoh inhibitor : CO, Arsen, Hg, Sianida.

1
Enzim Selulase
Memfermentasi selulosa pada hewan memamah biak di dalam lambung sebelum dikunyah kembali di mulut. Agar selulosa yang kuat menjadi lunak
2
Karbonat anhidrase
Enzim ini terdapat di dalam sel darah merah yang membantu mengangku karbondioksida.
3
Enzim Proteolitik renin
Substratnya adalah sebuah globulin, disebut angiotensinogen, terdapat di dalam plasma. Renin memecahkan sebuah peptide (yang mengandung 10 asam amino) di sebut angiotensin I, yang dapat dipengaruhi oleh suatu peptidase yang sudah ada di dalam plasma. Hasil akhir adalah peptide yang mengandung delapan sam amino, yang disebut angiotensin II. Angiotensin II menyebabkan otot dinding arteriol berkontraksi. Ini menghentikan sarang kapiler dan, dengan mengembalikan volume pembuluh darah yang berfungsi kembali seimbang dengan volume darah, memulihkan tekanan darah normal.
4
Ptyalin
Mengubah pati menjadi disakarida
5
Pepsinogen
Mencerna protein proteosa dan pepton
6
Renin
Menggumpalkan kasein susu
7
Lipase
Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
8
Amilase
Mencerna amilum menjadi maltosa
9
Tripsinogen
Mencerna proteosa dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino
10
Enterokinase
Enzim ini tidak ikut dalam proses pencernaan makanan tetapi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin
11
Sakarase
Mencerna sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa
12
Maltase
Mencerna maltosa menjadi glukosa
13
Lactase
Mencerna laktosa menjadi galaktosa


Minggu, 21 September 2008

EKOLOGI

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antara organisme dan antara organisme dengan lingkungan fisiknya, atau dengan pengertian yang luas, ekologi adalah ilmu yang mempelajari biosfer dan komponen-komponennya. Biosfer adalah lapisan semu yang membalut bumi yang mencakup bagian bumi yang disebut hidrosfer (perairan), litosfer (daratan), dan atmosfer (udara). Lingkungan fisik biasanya disebut lingkungan abiotik dan organisme lain yang berhubungan langsung maupun tidak langsung disebut linkungan biotik.

A. Lingkungan organisme
Lingkungan organisme adalah segala sesuatu yang berada di sekitar organisme dan merupakan kondisi atau persyaratan organisme untuk hidup. Berdasarkan sifatnya, lingkungan dapat dibedakan atas lingkungan abiotik dan lingkungan biotik.

1. Lingkungan abiotik
Ada dua macam lingkungan abiotik, yaitu yang bersifat fisis atau mekanis dan yang bersifat kimiawi. Keduanya sangat berpengaruh terhadap keberadaan organisasi tertentu.
a. Cahaya
Cahaya, terutama yang berasal dari matahari, mengandung energi sehingga matahari dianggap sumber energi utama bagi makluk di bumi. Makhluk yang secara langsung dapat memanfaatkan energi matahari adalah tumbuhan yang berklorofil. Klorofil adalah suatu senyawa kimia yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Meskipun tidak semua energi yang dipancarkan dari matahari untuk proses itu. Tanpa cahaya matahari tumbuhan tidak dapat hidup.
b. Suhu
Suhu sering dikacaukan dengan cahaya walaupun di antara keduanya dapat berdiri sendiri. Semua reaksi kimia memerlukan suhu tertentu, baik yang terjadi di luar maupun di dalam tubuh makhluk hidup. Dengan demikian, mudah di pahami bahwa setiap makhluk hidup mempunyai rentangan suhu tertentu, di antara suhu maksimal, optimal, minimal, dan kritis.
c. Kelembapan
Kelembapan menyatakan konsentrasi H2O dalam udara atau tanah. Kelembapan udara yang tinggi akan menghambat penguapan melalui permukaan tubuh, demikian pula sebaliknya pada kelembapan rendah. Secara tidak langsung, kelembapan mempengaruhi peredaran air di dalam tubuh organisme. Kemampuan organisme mengatur peredaran air di dalam tubuhnya akan menentukan daya adaptasinya.
d. Angin
Angin merupakan gerakan udara yang berpindah dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Dalam pergerakannya, angin memiliki kecepatan dan kekuatan yang sangat bervariasi dari tempat ke tempat dan dari waktu ke waktu. Makhluk hidup harus beradaptasi dengan keadaan tersebut.
e. Salinitas
Kadar garam (salinitas) terutama sekali menentukan kehidupan makhluk yang hidup di air. Daerah perairan dengan salinitas tinggi menuntut cara adaptasi yang berbeda dengan daerah perairan yang salinitasnya rendah.
f. Ombak
ombak merupakan gerakan air yang berpindah tempat akibat tiupan angin dan perbedaan suhu. Seperti halnya dengan angin, kekuatan dan kecepatan ombak bervariasi mulai dari riak sampai gelombang pasang. Semua ini menuntut adaptasi yang berbeda.
g. Arus air
Arus air terutama terdapat pada sungai, baik sungai yang dangkal maupun sungai yang dalam. Arus air dapat berperan membantu penyebaran tumbuhan air ke berbagai tempat. Akan tetapi, kadang-kadang arus air dapat merupakan penghalang terjadinya penyerbukan pada tumbuhan air atau pembuahan sel telur oleh sel sperma pada katak maupun iakn.
h. Topografi
Topografi menyatakan perbedaan tempat dipandang dari altitude (ketinggian tempat yang diukur dari permukaan laut) dan latitude (letak berdasarkan garis lintang yang diukur dari khatulistiwa) menyebabkan adanya perbedaan dalam penerimaan cahaya matahari. Hal ini sangat menentukan suhu, kelembapan, dan tekanan udara yang selanjutnya akan menentukan cuaca dan iklim.
i. Air
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup dan merupakn komponen utama dari sel. Air dalam sel memungkinkan terjadinya reaksi kimia dan transportasi zat dari dan ke dalam sel. Air juga merupakan pelarut serta sabilisator suhu yang paling baik.


2. Lingkungan biotik
Lingkungan biotik adalah lingkungan yang komponen-komponennya berupa makhluk hidup, baik yang sejenis maupun yang berbeda jenis. Di antara makhluk hidup itu terjalin suatu ikatan saling ketergantungan yang akan mempengaruhi cara hidup, penyebaran, dan kepadatan makhluk di suatu habitat tertentu. Beberapa bentuk ikatan itu, antara lain netralisme, kompetisi, komensalisme, parasitisme, predasi, dan mutualisme.
a. Netralisme
Hubungan antara dua makhluk dikatakan netralisme jika keduanya, baik secara terpisah maupun secara berkumpul tidak saling mempengaruhi.
b. Kompetisi
Kompetisi atau persaingan di antara makhluk hidup sering terjadi untuk memperebutkan segala keperluan hidupnya. Misalnya, cahaya, air, mineral, tempat hidup, dan pasangan hidup.
c. Komensalisme
Hubungan antar populasi dikatakan komensalisme jika populasi yang satu mendapat untung, sedangkan populasi yang lainnya tidak dirugikan.
d. Parasitisme
Hidup bersama antara dua makhluk hidup yang hanya menguntungkan sepihak saja di sebut parasitisme.
e. Predasi
Suatu makhluk hidup dapat dimakan atau memakan makhluk lain. Akibat ikatan yang demikian, terjadi hubungan yang erat antara jumlah dan penyebarannya makhluk yang dimakan dengan yang memakan.
f. Mutualisme
Hubungan antar populasi dikatakan mutualisme jika bersifat saling menguntungkan. Misalnya, antara bakteri Rhizobium dan akar kacang-kacangan.
B. Ekosistem darat

1. Hutan hujan tropis
Bioma hutan hujan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.
Ciri-ciri:
a. Curah hujannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225 cm/tahun.
b. Matahari bersinar sepanjang tahun.
c. Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
d. Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
Flora yang berada pada bioma hutan hujan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi.
Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung.
Fauna yang berada pada daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan- hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan, kucing hutan, macan tutul.

2. Sabana
Sabana merupakan padang rumput tropis yang juga ditumbuhi pohon-pohon yang tersebar, dan merupakan habitat hewan-hewan yang merumput. Sebagian besar hewan dan tumbuhn yang berada pada daerah itu aktif pada musim hujan. Sabana biasanya merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang rumput. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya sabana dibedakan menjadi dua yaitu sabana murni dan sabana campuran. Sabana murni bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan saja. Sabana campuran bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari campuran berjenis-jenis pohon.

3. Gurun
Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.
Ciri-ciri:
a. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
b. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
c. Kelembaban udara sangat rendah
d. Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi(siang dapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C)
e. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air
Tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit), misalnya : kaktus. Hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.
4. Padang rumput
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.
Ciri-ciri:
a. Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hujannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
b. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
c. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina. Hewan yang ada disana adalah bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia. Dan ada juga hewan karnivora seperti singa, srigala, anjing liar, cheetah.

5. Hutan gugur iklim sedang
Ciri khas bioma hutan gugur iklim sedang adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.
Ciri-ciri:
a. Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun
b. Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim semi
c. Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis.
Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, suhu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosintesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.

6. Taiga
Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.
Ciri-ciri bioma hutan taiga:
a. Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
b. Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
c. Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.
d. Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mamalia kecil lainnya maupun berhibernasi (tidur) pada saat musim dingin.

7. Tundra
Bioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya adalah iklim kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah rumput-rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.
Ciri-ciri:
a. Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.
b. Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.
Pada musim tumbuh yang pendek hanya beberapa rerumputan dan tumbuhan semusim saja yang tumbuh. Demikan pula sejumlah besar serangga. Kawanan burung bermigrasi, khususnya unggas air, menduduki tundra dalam musim panas untuk mengasuh anaknya, memberinya makan serangga dan berbagai macam avertebrata dan vertebrata air. Menjelang akhir musim panas kutub, burung-burung terbang ke selatan, dan hampir semua dari penghuni tetap, menurut caranya masing-masing mempersiapkan diri menghabiskan musim dingin dalam keadaan dormal. Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berbulu tebal) dan Reindeer/Caribou (rusa kutub).

B. Ekosistem akuatik
Hampir 75% permukaan bumi kita adalah lautan yang luas. Kedalaman rata-rata lautan kurang lebih 3 km, dan hampir sebagian besar gelap dan dingin (laut dalam). Organisme dapat berfotosintesis pada kedalam beberapa ratus meter saja, karena cahaya dalam lautan tidak dapat menembus lebih dalam. Organisme yang hidup lebih dalam memakan sisa-sisa organik hasil dekomposisi organisme yang mati dan yang berasal dari curah hujan.
Ekosistem akuati terbagi menjadi atas ekosistem perairan laut dan ekosistem air tawar.

1. Ekosistem perairan laut

Terdapat 3 tipe ekosistem perairan laut yaitu

a. Ekosistem laut dangkal. Ekosistem ini hanya merupakan bagian kecil dari ekosistem laut, yang umumnya terdapat di sepanjang pantai. Bagian yang kecil ini menyimpan amat banyak spesies dibandingkan ekosistem laut lainnya. Daerah intertidal merupakan daerah pasang surut ekosistem ini. Pada ekosistem ini dijumpai estuaria yang merupakan pertemuan perairan tawar dan perairan laut dengan keanekaragaman jenis tumbuhan, alga dan mikroorganisme yang tinggi,yang merupakan pemasok makanan terbesar bagi hewan-hewan baik di estuaria maupun di laut terbuka.

b. Ekosistem laut terbuka. Ekosistem ini kaya akan plankton, yang sebagiaan besar terdapat pada kedalaman 100 m di lautan. Beberapa plangton merupakan algae dan bakeri fotosintesis yang hidup sejauh cahaya mata hari dapat sampai. Aktivitas ini menunjang konsumen sekunder dan konsumen yang lebih tinggi.

c. Ekosistem laut dalam. Hanya beberapa spesies organisme yang terdapat pada ekosistem ini, karena penetrasi cahaya matahari hanya mencapai maksimal 300 m. Banyak organisme laut dalam bersifat bioluminesens yang berguna untuk pertahanan tubuh dan menarik perhatian calon mangsanya.

2. Ekosistem perairan darat
Dalam ekosistem perairan darat dibagi menjadi 2 yaitu danau dan sungai. Danau menutupi 1,8% permukaan bumi, sedangkan sungai sekitar 0,3%. Seluruh habitat perairan tawar amat terikat pada daratan. Sejumlah besar materi organik dan anorganik yang memasuki badan air berasal dari komunitas yang tumbuh di daratan sekitarnya.

a. Danau
Penelitian menunjukan bahwa danau yang dalam terdiri atas tiga zona utama, masing –masing mempunyai ciri komunitas organisme yaitu :

1) Zona litoral. Disini cahaya sampai di dasarnya. Produsen di zona litoral ialah tumbuhan yang berakar sampai ke dasar dan juga algae yang menempel ada tumbuhan tadi dan pada setiap substrat padat lainnya. Ada berbagai konsumen, biasanya mencakup krustasea kecil, cacing pipih, larva serangga, dan siput, demikian pula hewan yang lebih besar seperti katak, ikan, dan kura-kura.

2) Zona limnetik merupakan lapisan terbuka dan di sisi masih dapat terjadi produksi primer. Makin ke dalam kita turun di zona limnetik, jumlah cahaya yang tersedia untuk fotosintesis makin berkurang sampai pada kedalaman dengan laju fotosintesis produsen menjadi sama dengan laju respirasinya. Zona limnetik lebih dangkal dalam air keruh daripada air jernih dan merupakan ciri yang penting bagi danau. Kehidupan dalam zona limnetik didominasi oleh mikroorganisme terapung, disebut plangkon, dan hewan yang berenang aktif, disebut nekton. Nekton cendrung merupakan konsumen sekunder atau lebih tinggi. Mencakup di dalamnya serangga yang berenang dan ikan. Pada umumnya nekton bergerak bebas di antara zona litoral dan zona limnetik.

3) Zona profundal merupakan zona yang sangat dalam sehingga tidak cukup cahaya mencapai kedalaman yang lebih dalam untuk menunjang produktivitas primer bersih. Karena tidak adanya produktivitas primer bersih, kehidupan dalam zona profundal untuk kalorinya bergantung pada bahan organik yang dialirkan dari zona litoral dan zona limnetik.
Sungai
Tempat tinggal yang disediakan oleh sungai berbeda dibandingkan danau. Sebab aliran air akan senantiasa menambah kadar oksigen. Banyak spesies yang hidup di sini, seperti ikan, telah beradaptasi dengan kadar oksigen yang tinggi. Bila hal ini tereduksi misalnya, disebabkan oleh populasi limbah atau materi organik lain, dapat menjadikan pertumbuhan massal pada akan.

C. Aliran energi pada ekosistem
Energi yang mengalir menuju dunia biologi berasal dari matahari. Kehidupan di bumi dapat berlangsung karena tertangkapnya energi cahaya dan ditransformasikannya energi cahaya tersebut menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis dan dipakai unuk membuat molekul organik. Molekul organik inilah yang disebut makanan. Organisasi hidup mempergunakan energi dalam makanan untuk membuat materi baru yang digunakan untuk tumbuh, untuk memperbaiki jaringan yang rusak, untuk memproduksi dan sebagainya.
Organisme yang dapat menangkap energi cahaya yang berasal dari amtahari adalah tumbuhan juga beberapa alga dan bakteri. Organisme ini digolongkan sebagai produsen, yaitu yang memproduksi sendiri molekul penyimpanan energi melalui proses fotosintesis. Seluruh organisme dalam ekosistem yang mengkonsumsi tumbuhan produsen disebut konsumen. Ahli ekologi menggolongkan setiap organisme dalam suatu ekosistem pada tingkat trofiknya tergantung pada sumber energinya.

1. Produsen
Tingkat trofik terendah pada setiap ekosistem dimiliki oleh produsen, yang dalam hal ini adalah tumbuhan hijau pada kebanyakan ekosistem darat, dan umumnya alga pada perairan tawar. Tumbuhan menggunakan energi matahari untuk membangun molekul gula kaya energi. Tumbuhan juga menyerap nitrogen dan substansi penting lainnya dari udara dan tanah dan membuatnya menjadi molekul biologi.

2. Konsumen
Tingkat trofik ke 2 dimiliki oleh konsumen yang mengkonsumsi produsen. Karena produsen umumnya merupakan tumbuhan hijau atau herbivora. Pada kelompok konsumen juga dikenal isilah karnivora atau organisme pemakan herbivora yang menduduki tingkat trofik 3. Beberapa organisme pemakan tumbuhan maupun hewan digolongkan kepada omnivora yang menduduki tingkat trofik paling tinggi dalam rantai makanan suatu ekosistem (tingkat tropik 4).

3. Dekomposer
Pada suatu ekosistem terdapat golongan konsumen khusus yang disebut dekomposer yang berarti pengurai. Kelompok ini mendapatkan energi dari limbah organik atau jasad organisme yang diproduksi pada seluruh tingkat tropik. Bakteri dan fungi adalah dekomposer utama pada ekosistem darat.

4. Jaring-jaring makanan
Pemindahan makanan dari satu organisme ke organisme lainnya dari tingkat tropik yang berbeda akan membentuk rantai makanan. Rantai makanan adalah suatu bagan aliran energi dan nutrian pada ekosistem. Jika lebih dari satu rantai makanan bermula dari produsen primer yang sama, maka sebuah jaring makanan terbentuk.

5. Piramida energi
Energi selalu mengalir satu arah malalui rantai makanan. Energi dari produsen primer misalnya, sebagian akan masuk ke konsuman primer dan sebagian lagi hilang sebagai energi panas yang terpakai untuk berbagai aktivitas organisme. Demikianlah selanjutnya dengan energi konsumen primer ke konsumen sekunder, energi konsumen sekunder ke konsumen tersier, dan energi konsumen tersier ke konsumen kuarterner (konsumen tertinggi). Piramida energi bisa juga disebut biomassa. Biomasa adalah perkiraan kuantitatif dari keseluruhan materi makhluk hidup. Unit pengukuran biomassa ini dapat dinyatakan dengan volume, berat kering, atau berat basah/hidup, sedangkan unit pengukuran energi dinyatakan dengan kalori.

D. Daur Biogeokimia
Dalam biosfer, unsur-unsur kimia sebagai penyusun tubuh makhluk hidup beredar melalui jalur-jalur khusus, yakni dari lingkungan masuk ke organisme dan kembali ke lingkungan. Peredaran atau gerak perpindahan unsur-unsur kimia yang melibatkan organisme biologi dan lingkungan fisiknya disebut daur biogeokimia.

1. Daur nitrogen
Atmosfer bumi mengandung hampir 80% nitrogen (N2), tetapi nitrogen dalam bentuk tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh kebanyakan organisme. Hanya organisme prokariotik tertentu (misalnya, bakteri dan ganggang biru) yang mampu mengikat nitrogen dengan mengubahnya menjadi amonia (NH3) untuk digunakan dalam pembentuk senyawa nitrogen organik (misalnya, asam amonia). Selain itu, organisme tersebut juga berperan penting sebagai mana rantai penghubungan dengan organisme-organisme lainnya. Pada umumnya, tumbuh-tumbuhan memanfaatkan nitrogen dalam bentuk ion nitrat (NO3-) dan kadang-kadang dalam bentuk ion amonium (NH4+) atau urea (CO(NH2)2). Hewan danorganisme heterotrof lainnya seringkali memerlukan nitrogen dalam bentuk senyawa organik.
Amonia yang ada dalam tanah digunakan oleh bakteri yang bersifat aerob. Bakteri tersebut mengoksidasi amonia menjadi nitrit (N2), selanjutnya menjadi nitrat (NO3) yang disebut nitrifikasi. Proses pertama dilaksanakan oleh bakteri Nitrosomonas yang mengubah amonia menjadi nitri, disebut nitritasi.
Nitrosomonas
2NH3 + 3O2 2NO2- + 2H2O + 2H+ + energi

Proses kedua dilaksanakan oleh bakteri Nitrobacter yang mengubah nitrit menjadi nitrat, disebut nitratasi.
Nitrobacter
2NO2- + O3 2NO3- + energi

2NO3- 2NO2- 2NO N2O N2
nitrat nitrit nitrogen nitrogen
oksigen

Nitrat yang dilepaskan oleh kelompok bakteri tersebut diserap oleh tumbuhan untuk diubah menjadi senyawa nitrogen organik, misalnya asam amino dan protein. Protein bersama dengan senyawa organik lainnya akan berpindah dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya. Senyawa itu kembali ke dalam tanah bersama-sama dengan kotoran dan organisme mati. Di dalam tanah, senyawa tersebut akan dirombak oleh organisme pengurai menjadi bentuk yang dapat diserap oleh akar. Prosesnya disebut, amonifikasi, yaitu pemecahan protein menjadi amonium. Beberapa senyawa nitrogen dalam bentuk nitrat diubah menjadi gas nitrogen dan dikembalikan ke atmosfer melalui akivitas bakteri denitrifikasi.

2. Daur Oksigen
Oksigen molekular (O2) merupakan 20% dari atmosfer bumi. Ini merupakan keperluan seluruh organisme darat yang berespirasi dan, karena melarut dalam air oksigen juga merupakan keperluan organisme air. Dalam proses respirasi, oksigen berfungsi sebagai penerima terakhir untuk elektron yang dilepaskan dari atom-atom karbon pada makanan. Produk ini adalah air. Daur ini dilengkapi dalam fotosintesis karena energi cahaya digunakan untuk pelucutan elektron jauh dari atom-atom oksigen yang ada pada molekul air. Elektron mereduksi atom-atom karbon (dari karbon dioksida) menjadi karbohidrat. Oksigen molekular tertinggal dan daur itu menjadi lengkap.
Untuk setiap molekul oksigen yang digunakan dalam setiap karbon dioksida yang diambil fotosintesis, dilepaskan satu molekul oksigen. Setiap molekul oksigen yang terakumulasi di atmosfer harus merupakan atom karbon yang pernah direduksi dalam fotosintesis tetapi sejak itu telah terlepas dari oksidasi. Pada waktu membakar bahan bakar fosil, kita menggunakan sejumlah oksigen yang terdapat di atmosfer ketika atom-atom karbon bahan bakar tersebut mula-mula direduksi. Realisasi ini menimbulkan perkiraan bahwa karena kita membakar batu bara, minyak, dan gas alam dalam jumlah yang sangat meningakat, kita mungkin secara serius menghabiskan konsentrasi oksigen dalam udara.

3. Daur Karbon
Unsur karbon memasuki jaring-jaring makanan melalui organisme berklorofil, yaitu dalam bentuk CO2 yang diperoleh dari udara atau larut di dalam air. Di dalam tubuh organisme berklorofil, CO2 diubah menjadi senyawa organik (termasuk karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat). Dalam bentuk tersebut, karbon dimanfaatkan oleh organisme pada tingkat trofik yang lebih tinggi (herbivora dan karnivora).
Di dalam ekosistem air, daur karbon langsung lebih lengkap sebab adanya reaksi antara karbon (CO2), air (H2O), dan kapur (CaCO3) karbon dioksida bereaksi dengan air membentuk asam karbonat (H2CO3). Selanjutnya, asam karbonat bereaksi dengan kapur membentuk bikarbornat (HCO3-) dan karbonat (CO32-). Karbon organik yang terdapat pada kerak bumi berupa batu bara, gas alam, minyak bumi, batu kapur, dan batu karang. Pembebasan karbon deposit tersebut akan berlangsung dalam waktu yang lama secara priodik.

4. Daur Sulfur
Sulfur merupakan unsur penyusun protein. Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat (SO42-). Di dalam tubuh tumbuhan, sulfur digunakan sebagai bahan penyusun protein. Hewan dan manusia mendapat sulfur dengan cara memakan tumbuhan. Jika tumbuhan dan hewan mati, jasad renik akan menguraikannya menjadi gas berbau busuk yakni H2S atau menjadi SO2 dan SO42-.
Secara alami, sulfur terkandung di dalam tanah dalam bentuk mineral tanah. Selain itu, sulfur di udara juga berasal dari sisa pembakaran minyak bumi dan batubara, dalam bentuk SO2. Gas demikian banyak dihasilkan oleh asap kendaraan dan pabrik, karena uap air hujan, gas tersebut berubah menjadi sulfat yang jatuh di tanah, sungai atau lautan. Selanjutnya sulfat dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan atau ganggang air.
5. Daur Fosfor
Fosfor merupakan bahan pembentuk tulang pada hewan. Semua makhluk hidup memerlukan fosfor karena digunakan sebagai pembentukan DNA, RNA, protein, energi (ATP), dan persenyawaan organik lainnya. Daur fosfor terjadi melalui proses berikut. Di dalam tanah terkandung fosfat anorganik yang dapat diserap tumbuhan. Hewan mendapatkan fosfor setelah memakan tumbuhan. Tumbuhan dan hewan yang mati, feses, dan urinnya akan terurai menghasilkan fosfat organik. Oleh bakteri, fosfat organika akan diubah menjadi fosfat anorganik yang dapat diserap tumbuhan.

6. Daur Air
Air merupakan kebutuhan mutlak bagi makhluk hidup. Seluruh metabolisme dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat terlepas dari adanya air. Di dalam tubuh makhluk hidup, air berfungsi sebagai medium maupun sebagai bahan pelarut.
Di alam daur air di mulai dari air laut kemudian karena adanya panas matahari, air laut menguap membentuk awan. Adanya penurunan suhu menyebabkan air jatuh kembali berupa hujan. Hujan yang jatuh di daratan membentuk sungai yang mengalir ke laut dan sebagian masuk ke dalam tanah menjadi air tanah.

Jelaskan informasi tentang mitokondria, lisosom, reticulum endosplasmik, badan golgi, dan sentriol

Mitokondria merupakan organel dalam sel yang bertindak sebagai respirasi yang dapat mengubah glukosa dan substansi lain menjadi energi yang dibutuhkan oleh sel. Semakin banyak kegiatan sel semakin banyak pula mitokondria yang dimiliki. Mitokondria hanya terdapat pada sel eukariotik.

Lisosom adalah struktur yang agak bulat yang di batasi membrane tungal. Lisosom dihasilkan badan golgi yang penuh dengan protein berisikan kira-kita tiga lusin macam enzim hidrolitik. Enzim yang mencernakan polisakarida, lipit, fosfolipid, asam nuklead, dan protein semuanya tersedia. Lisosom juga berperan penting dalam matinya sel-sel. Bila sel luka atau mati lisosomnya membantu dalam menghancurkannya. Hal ini bermanfaat sekali sehingga sel sekat dapat menggantikan yang rusak tadi. Kematian sel merupakan tingkatan yang penting dalam daur hidup beberapa organisme.

Reticulum endoplasmic adalah system membrane kompleks yang tersusun tidak beraturan, membentuk jaringan-jaringan kerja. Reticulum endoplasmic merupakan saluran-saluran yang menghubungkan dengan nucleus. Reticulum endoplasmic di bagi menjadi 2 yaitu reticulum endoplasmic kasar yang banyak terdapat ribosom dan reticulum endoplasmic halus yang terbebas dari ribosom. Tetapi keduanya berperan penting dalam sintesis dan transporasi protein.

Badan golgi dijumpai pada semua hewan. Terdiri dari setumpuk saku pipih yang dibatasi membrane. Protein yang disintesis oleh reticulum endoplasmic kasar dipindahkan kedalam badan golgi. Disini karbohidrat tambahan dapat dibubuhkan kepadanya. Protein yang ada terkumpul didalam saku-saku sampai penuh. Saku-saku tersebut dapat berpindah kepermukaan sel dan mengeluarkan isinya ke bagian luar. Saku-saku yang lain pada badan golgi dapat disimpan didalam sel sebagai lisosom.

Sel hewan dan sel beberapa organisme dan tumbuhan tingkat rendah mengandung dua sentriol yang terdapat dalam sitoplasma di dekat permukaan sebelah luar nukleusnya. Setiap sentriol terdiri atas sebaris silnder sebanyak sembilan mikrotubula. Akan tetapi, setiap mikrotubul tadi mempunyai dua bagian yang terikat padanya. Kedua sentriol biasanya berhadapan dengan sudut tegak lurus. Sejenak sebelum sel membagi diri, sentriolnya berduplikasi dan satu pasang berpindah ke sisi berlawanan pada nucleus.

Jelaskan mekanisme fisiologi proses difusi dan osmosis dalam sel

Difusi adalah perpindahan molekul atau ion. Sebagai akibat gerak acak, dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah. Kecepatan difusi zat melalui membran sel tidak hanya tergantung pada gradien konsentrasi (perbedaan konsentrasi antar ruang pada sel), tetapi juga pada besar, muatan dan daya larut dalam lipid dari partikel-partikel tersebut. Pada umumnya zat-zat yang larut dalam lipid, yaitu molekul hidrofobik, lebih mudah berdifusi melalui membrane daripada molekul hidrofilik. Membrane sel, kurang permeable terhadap ion-ion (seperti Na+, Cl-, K+) dibandingkan dengan molekul kecil yang tidak bermuatan. Dalam keadaan yang sama, molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui membrane sel daripada molekul besar.Osmosis adalah pertukaran air antara sel dan lingkungan dengan cara difusi yang melalui membran semifermiabel. Pada sel-sel tanaman air, air masuk ke dalam sel-sel dengan jalan osmosis. Dengan meningkatnya jumlah molekul di dalam sel, isi sel mulai menekan dinding sel. Tekanan ini disebut tekanan balik. Dinding selulosa dari sel yang kuat itu mampu bertahan terhadap tekanan ini. Dengan cepat tekanan turgor di dalam sel ini sama dengan tekanan osmosis meskipun konsentrasi air di dalam tidak sama dengan di luar sel. Dalam vakuola-vakuola sentral sel-sel tanaman darat acapkali dapat larutan dalam konsentrasi yang tinggi. Air yang diserap dari tanah masuk kedalam sel dengan jalan osmosis dan menimbulkan tekanan turgor. Hal ini membuat dinding-dinding sel itu menjadi kaku. Tekanan turgor inilah yang menyebabkan kekakuan pada bagian dari tanaman yang tidak berkayu seperti daun, bunga dan sebagainya. Jika tanaman darat tidak mampu mendapatkan cukup air dari tanah maka sel-selnya kehilangan tekanan turgor dan tanaman itu akan layu.
Air Murni

Jumat, 12 September 2008

Informasi tentang sel hewan

Pada sel hewan terdapat membrane sel, nucleus, mitokondria, ribosom, reticulum endoplasmic, badan golgi, lisosom, peroksisom, vakuola, mikrofilamen, mikrotubul, sentriol, silia dan flagela, kromatin, dan sitosol.

Membrane sel adalah bagian terluar dari sel yang merupakan pembatas antara isi sel dengan lingkungan sel. Membrane sel juga mempunyai tugas seperti mengontrol atau mengendalikan zat yang masuk dan keluar dari sel, sebagai pelindung agar isi sel tetap pada tempatnya tidak keluar sel.

Nucleus merupakan bagian terpenting dari sel karena tanpa adanya nucleus, sel tidak dapat mengendalikan sebuah kegiatan sel.

Mitokondria merupakan organel dalam sel yang bertindak sebagai respirasi yang dapat mengubah glukosa dan substansi lain menjadi energi yang dibutuhkan oleh sel. Semakin banyak kegiatan sel semakin banyak pula mitokondria yang dimiliki. Mitokondria hanya terdapat pada sel eukariotik.

Ribosom merupakan organel yang terdapat bebas di dalam sitoplasma maupun melekat pada reticulum endoplasmic. Ribosom merupakan penyintesis protein dari asam amino.

Reticulum endoplasmic adalah system membrane kompleks yang tersusun tidak beraturan, membentuk jaringan-jaringan kerja. Reticulum endoplasmic merupakan saluran-saluran yang menghubungkan dengan nucleus. Reticulum endoplasmic di bagi menjadi 2 yaitu reticulum endoplasmic kasar yang banyak terdapat ribosom dan reticulum endoplasmic halus yang terbebas dari ribosom. Tetapi keduanya berperan penting dalam sintesis dan transporasi protein.

Badan golgi dijumpai pada semua hewan. Terdiri dari setumpuk saku pipih yang dibatasi membrane. Protein yang disintesis oleh reticulum endoplasmic kasar dipindahkan kedalam badan golgi. Disini karbohidrat tambahan dapat dibubuhkan kepadanya. Protein yang ada terkumpul didalam saku-saku sampai penuh. Saku-saku tersebut dapat berpindah kepermukaan sel dan mengeluarkan isinya ke bagian luar. Saku-saku yang lain pada badan golgi dapat disimpan didalam sel sebagai lisosom.

Lisosom adalah struktur yang agak bulat yang di batasi membrane tungal. Lisosom dihasilkan badan golgi yang penuh dengan protein berisikan kira-kita tiga lusin macam enzim hidrolitik. Enzim yang mencernakan polisakarida, lipit, fosfolipid, asam nuklead, dan protein semuanya tersedia. Lisosom juga berperan penting dalam matinya sel-sel. Bila sel luka atau mati lisosomnya membantu dalam menghancurkannya. Hal ini bermanfaat sekali sehingga sel sekat dapat menggantikan yang rusak tadi. Kematian sel merupakan tingkatan yang penting dalam daur hidup beberapa organisme.

Peroksisom mirip lisosom karena dibatasi oleh membrane tunggal dan berisikan penuh enzim dan yang paling khas ialah katalase. Enzim ini mengkatalisasi perombakan hidrogen peroksida (H2O2), produk yang berpotensi bahaya dari metabolisme sel. Peroksisom dapat juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat dan dalam perubahan purin dalam sel. Peroksisom pada hewan terkurung dalam sel-sel hati dan ginjal.

Mikrofilamen adalah serat tipis panjang berdiameter 5-6 nm terdiri dari protein yang disebut aktin. Banyak mikrofilamen membentuk kumpulan atau jaringan pada berbagai tempat dalam sel. Adanya hal itu digabungkan dengan gerak sel. Bila sel hewan membelah menjadi dua. Misalnya terbentuklah seberkas mikrofilamen dan memisahkan kedua sel anak tersebut. Pada banyak sel sitoplasmanya bergerak dan fenomena ini dinamakan aliran sitoplasmik. Geraknya bergantung pada adanya mikrofilamen. Mikrofilamen ini juga merupakan ciri yang penting sekali dalam sel yang berpindah-pindah dan berubah-ubah bentuk. Misalnya amuba dan sel hewan yang mengalami pembentukan embrio.


Mikrotubula adalah silinder protein yang terdapat pada kebanyakan sel hewan dan tumbuhan. Diameter luarnya kira-kira 25 nm diameter lumennya sekitar 15 nm. Panjangnya variable, tetapi tidak jarang adanya mikrotubula yang panjangnya 1000 kali tebalnya. Protein yang membentuk mikrotubula disebut tubulin. Ada dua macam tubulin dan tubulin. Mikrotubula ternyata kaku dan diduga menyebabkan kekakuan pada bagian-bagian sel tempat struktur itu terdapat. Jadi mikrotubula bersama filamen intermediate menentukan bentuk struktur pada sitoplasma.

Sel hewan dan sel beberapa organisme dan tumbuhan tingkat rendah mengandung dua sentriol yang terdapat dalam sitoplasma di dekat permukaan sebelah luar nukleusnya. Setiap sentriol terdiri atas sebaris silnder sebanyak sembilan mikrotubula. Akan tetapi, setiap mikrotubul tadi mempunyai dua bagian yang terikat padanya. Kedua sentriol biasanya berhadapan dengan sudut tegak lurus. Sejenak sebelum sel membagi diri, sentriolnya berduplikasi dan satu pasang berpindah ke sisi berlawanan pada nucleus.

Banyak sel eukariotik mempunyai struktur gerak seperti ekor yang disebut flagella, sedangkan sel lain yang bebas mempunyai silia. Di dalam tubuh kita terdapat beribu-ribu silia untuk mengusir bakteri dan partikel-partikel lain yang terbawa masuk oleh udara yang masuk ke dalam saluran pernafasan. Flagela dan silia mempunyai organisasi internal yang sama. Sebanyak 9 pasang mikrotubula membentuk cincin di sekeliling dua mikrotubula pusat, sehingga terbentuk susunan 9+2.

Berika contoh hubungan fisiologi dengan genetika dan fisiologi dengan ekologi

Contoh hubungan fisiologi dengan genetika
Anak yang menderita jantung lemah bawaan akan menimbulkan tingkah laku yang berbeda pada perilakunya seperti cepat lelah yang menyebabkan dirinya menjadi orang yang pendiam dan dapat menyebabkan kurangnya pergaulan sesama teman sebayanya karena aktivitasnya yang terbatas. Penderita seperti ini tidak tahu penyakit yang dideritanya sebelum melakukan pemeriksaan .

Contoh hubungan fisiologi dengan ekologi
Beruang yang akan mengalami musim dingin akan berbeda dengan beruang yang ada pada musim semi karena pada musim dingin beruang akan tidur selama musim dingin atau hibernasi. Pada awal musim dingin beruang akan lebih banyak makan untuk mempertebal lemak yang ada di dalam tubuhnya untuk mempertahankan tubuhnya pada musim dingin.

Mengapa Fisiologi selalu di kaitkan dengan anatomi, fisika dan kimia?

Dari pengertian fisiologi saja sudah bisa di simpulkan bahwa dalam fisiologi harus ada anatomi, fisika dan kimia. Tidak adanya ketiga komponen tersebut fisiologi tidak mungkin terjadi. Fisiologi adalah gejala yang ditemukan pada makluk hidup. Gerak yang di timbulkan karena adanya reflek merupakan akibat tanggapan indra pengelihatan yang di sampaikan kepada otak melalui saraf sensorik yang kemudian diteruskan kembali kepada saraf motorik yang kemudian menggerakan otot untuk melakukan gerakan pada organ. Gerakan tersebut merupakan gejala fisika sedangkan proses yang terjadi merupakan proses kimia di dalam tubuh.

Jumat, 05 September 2008

Makanan untuk Kulit

Beberapa jenis buah, sayuran, serta rempah-rempah di bawah ini bisa di jadikan pilihan untuk mempercantik kulit. Makanan-makanan ini penuh kandungan viamin A, E, C, Zat besi, dan selenium yang diperlukan tubuh dan kulit.
1. Jeruk, kaya akan vitamin E yang baik untuk mencerahkan kulit.
2. Alpukat, mengandung vitamin E yang cocok untuk kulit. Dapat dikonsumsi secara langsung ataupun dibuat jus. Minyaknya digunakan sebagai bahan dasar sabun untuk tubuh dan wajah yang dapat digunakan mulai dari bayi hingga orang dewasa.
3. Aprikot, cocok untuk kulit kering dan kusam. Sebelum tidur manjakan diri dengan plain milk yang dicampur dengan buah aprikot.
4.Stroberi, untuk kulit kering dan sensitif. Buah ini mengandung antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh untuk menjaga kesehatan kulit.
5.Wortel, selain baik untuk mata juga baik untuk kulit.
6.Biji bunga matahari atau yang lebih dikenal kuaci, berguna untuk menjaga kekuatan tulang. Biji bunga matahari yang mengandung thiamin dan niacin juga berguna untuk manjaga kesehatan otak dan kelembaban kulit.
7.Telur, kaya akan protein untuk menjaga kesehaan kulit.
8.Onion dan garlic. Bawang putih sangat dianjurkan untuk dikonsumsi, terutama untuk para wanita, karena mengandung chromium dan vitamin C yang dapat mengurangi resiko penyakit kanker sekaligus memelihara tulang agar tetap kuat. Sedangkan bawang merah bisa membantu meremajakan sekaligus menghaluskan kulit.
9. Sereal, memiliki komposisi vitamin yang lengkap untuk tubuh dan kulit.
10.Tomat, mengandung oksidan pencegah kanker kulit seperti beta karoten, vitamin C dan lycopene.
11.Ikan berminyak seperti salmon, mengandung asam lemak omega 3, membantu melembabkan dan memberikan nutrisi pada kulit.

Minggu, 29 Juni 2008

Standar kompentensi

Kopentensi dasar
Mendiskripsikan objek dengan persoalan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, bioma).

Indicator
- Menjelaskan tingkatan-tingkatan organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, bioma).
- Membedakan molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, bioma.
- Memahami hubungan antara molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, bioma.

Materi pembelajaran
Siswa dapat memahami ekosistem serta memahami sel dan jaringan pada tubuh

Pengalaman belajar
Siswa dapat melakukan pengamatan di lapangan dan dapat menunjukan mana yang disebut molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, bioma.

Senin, 21 April 2008

Perbandingan Strategi Pembelajaran Biologi

Bandingkan Strategi Pembelajaran Biologi yang pernah Anda terima saat belajar di SLTA dulu

DENGAN

Strategi Pembelajaran Biologi Menurut Idealisme Anda Sekarang!

Apa komentar Anda?

Menurut saya pembelajaran biologi sekarang dibahas secara luas dan terperinci yang banyak melibatkan aspek-aspek lain yang mendukung tidak seperti di SLTA dulu yang hanya garis besarnya saja.

STRATEGI PEMBELAJARAN IPA (BIOLOGI) BAGI SISWA SLTA TAHUN PELAJARAN 2005/2006 DI SMA 113 SUATU HASIL PENGAMATAN EMPIRIK BELAJAR IPA (BIOLOGI)

Saat saya belajar biologi di Sma banyak materi yang diajarkan oleh guru dengan berbagai strategi saat kelas 1 banyak materi yang dijelaskan oleh guru tanpa memperhatikan apakah siswa sudah mengerti apa belum karena materi yang diajarkan masih sangat umum seperti keanekaragaman hayati. Saat kelas 2 materi yang diajarkan sering menggunakan gambar karena banyak membahas materi tentang system misalya system pernapasan, system pencernaan dan system peredaran darah. Dan pada saat kelas 3 banyak melakukan praktek yang bisa menunjang proses belajar menuju ujian praktek dan banyak melakukan diskusi untuk menumbuhkan minat siswa untuk bertanya agar pada saat ujian siswa sudah menguasai materi yang akan diujikan. Menurut saya strategi yang baik untuk penyampaian materi adalah dengan praktek karena dengan begitu materi akan mudah diingat dan dimengerti oleh siswa.

Jumat, 04 April 2008

Daftar istilah biologi

KONSEP DASAR BIOLOGI MODUL 1



Abiogenesis Ada makhluk lain yang mucul dari lumpur atau tanah (generatio spontana)
Adaptasi Kemampuan organisme untuk dapat bertahan hidup disuatu lingkungan
Bio Hidup / kehidupan
Biogenesis Makhluk hidup yang berasal dari makhluk hidup lainnya
Biologi ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan kehidupan
Fauna Hewan
Flora Tumbuhan
Hipotesis Sebuah penjelasan sementara atau perkiraan yang mengantar kepada pengamatan dan sebuah pertanyaan
Homeostatis Pengendalian secara otomatis suatu organisme mempertahankan keseimbangan lingkungan internal tubuhnya
Induk Biang
Industri Pemikiran induktif
Logos llmu
Multiseluler bersel banyak/complex
Pengamatan dan percobaan mengumpulkan pengetahuan yang benar atas dasar pengalaman atau empirisme
Saintis ilmuwan
Spesifik Khusus
Steril Bersih
Teori Biogenesis Menyatakan bahwa setiap makhluk hidup berasal dari telur, setiap telur berasal dari makhluk hidup juga ( “Omne vivum ex ovo,omne ovum ex vivo,omne vivum ex vivo)
Organisme Makhluk hidup
Sintesis Pembentukan senyawa dari substansi lain yang biasanya lebih sederhana
Molekul partikel terkecil suatu elemen / unsure yang terikat secara kovalen
Organisme Heterotrof Organisme yang membutuhkan suplai senyawa-senyawa organic dari lingkungan
Metabolisme Pertukaran bahan dan energi antara organisme dan lingkunganya
Respirasi Seluler Proses pemecahan molekul-molekul makanan untuk memperoleh energi bagi aktivitas sel tersebut
Sel Sebuah unit terkecil dari organisme
Organisme Perombak Makhluk hidup yang memecah sampah dan tubuh organisme yang telah mati
Hipotesis Sebuah penjelasan sementara yang mengantarkan ilmuwan pada pengamatan/percobaan,dapat berupa pemikiran induktif dan pemikiran deduktif
Pemikiran Induktif Suatu cara berpikir yang mengumpulkan/mengembangkan pengetahuan yang benar atas dasar pengalaman
Pemikiran Deduktif Suatu cara berpikir yang mengumpulkan/mengembangkan pengetahuan yang benar bersandar pada nalar yang dikendalikan oleh akal
Evolusi Perubahan perlahan- lahan dalam jangka waktu lama dari bentuk terdahulu
DNA Informasi genetic dari sang induk untuk diwariskan kepada keturunannya
Mutasi Perubahan stabil yang diwariskan dalam suatu gen
Spesiasi Pembentukan spesies
Populasi Seluruh anggota spesies tunggal yang terdapat di daerah tertentu
Klasifikasi Pengelompokan makhluk hidup
Spesies Jenis makhluk hidup
Morfoligi Struktur organisme
Taksonomi Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup
Genus Kategori taksonomi yang mencakup beberapa spesies berkerabat dekat
Komunitas Populasi dari jenis tertentu yang menghuni wilayah yang sama dan berinteraksi
Biosfer Semua komunitas organisme di bumi ini secara kolektif
Ekosistem Interaksi komunitas organisme dengan lingkungan abiotik
Ekosfer kumpulan ekosistem
Ekologi Ilmu yang mempelajari interaksi organisme antar sesamanya dan lingkungan abiotiknya
Produsen Organisme yang mampu membuat makanannya sendiri
Konsumen Organisme yang secara langsung maupun tidak langsung tergantung kepada produsen untuk memperoleh energi dan oksigen
Konstriksi Penyimpitan pembuluh darah
Adaptasi Sifat yang mempertinggi kemampuan organisme untuk dapat bertahan hidup disuatu lingkungan tertentu
Uniseluler Bersel tunggal


ORGANISASI KEHIDUPAN MODUL 2


Penguapan Adanya energi panas yang cukup akan menyebabkan ikatan hydrogen terputus terus, sehingga molekul pada permukaan air akan terlepas keudara
Kohesi Air dapat bertahan dari pemutusan jika diberi tekanan
Air Pelarut yang paling baik artinya molekul dan ion mudah terlarut
Solut Substansi yang terlarut
Substansi Terlarut dalam air apabila lingkaran hidrasi terbentuk dikelilingi ion/molekul
Ion Hidrogen (H ) Proton bebas tak terikat
Asam Suatu substansi yang membebaskan H dalam air
Basa Substansi yang berkombinasi dengan H
Garam Hasil kombinasi atau senyawa organic
Netral Larutan tersebut mempunyai ion H dan OH yang sama
Bufer Molekul yang dapat berkombinasi dengan ion hydrogen, membebaskannya/keduanya dan dengan demikian membantu menetralisirkan pH
Karbon Elemen yang structural yang paling penting didalam tubuh
Rantai dan cicin Kerangka yang stabil untuk molekul]
Senyawa organic molekul yang mempunyai kerangka karbon
Senyawa anorganik Molekul yang tidak mempunyai karbon, missal : air,CO dan senyawa-senyawa sederhana lainnya
Gugus fungsi Atom lain selain hydrogen juga berikatan dengan kerangka karbon
Karbohidrat Gula sederhana/molekul besar yang tersusun atas unit-unit gula
Monosakarida Karbohidrat yang paling sederhana, terlarut dalam air dan yang paling umum mempunyai 5 atau 6 atom karbon
Oligasakarida Rantai pendek terdiri dari 2 atau lebih ikatan kovalen unit-unit gula
Disakarida Unit dengan 2 gula
Sukrosa Gula yang paling banyak terdapat dalam, dan terbentuk dari 1 unit glukosa dan 1 unit fruktosa
Karbohidrat Komplex Polisakarida, polimer dari gula-gula berbentuk cincin sederhana
Gugus Hidroksil Suatu atom hydrogen terikat pada atom oksigen OH
Selulosa Materi structural tidak terlarut yang terdapat pada tumbuhan
Molekul makro Struktural/menyimpan informasi genetic
Polimer Molekul yang dibangun dengan menyambung sejumlah besar subnit kecil yang sama
Protein Polimer yang mengandung sampai 20 macam asam amino
Asam Nukleat (DNA dan RNA) polimer dari nukleotida
Reaksi dehidrasi Suatu ikatan kovalen antara 2 molekulsubunit yang satu dan suatu taom hydrogen (H) dihilangkan dari subunit yang lain
Reaksi anabolic Reaksi untuk membangun molekul besar dari molekul yang kecil
Katalis Proses penekanan dan pemutusan ikatan kimia yang berlangsung didalam sel.
Enzim Protein khusus
Rantai polipeptida 3/Lebih asam amino yang bersambung
Protein Globular Banyak protein terdiri dari rantai sam amino yang sangat panjang dan melekat menjadi bentuk kompleks
Struktur primer Suatu protein sekuens asam amino yang khusus
Struktur sekunder Suatu protein atau suatu pola memilin atau memanjang berdasarkan pada ikatan hydrogen
BB-Sheet (lipatan BB) 2 rantai akan membentuk lipatan
Struktur Tersier Suatu protein dihasilkan dari interaksi gugus R-nya
Polipeptida 1/ lebih rantai panjang dari asam amino
Denaturasi Suatu molekul kehilangan bentuk 3 dimensinya akibat perusakan terhadap ikatan hydrogen
Hidrolisis Suatu molekul air ditambahkan kedalam reaksi
Lipid Senyawa minyak yang tidak mudah terlarut dalam air tapi dapat larut dalam pelarut nonpolar seperti : eter
Asam Lemak Rantai hydrogen panjang,luwes dan mempunyai gugus COOH pada salah satu ujungnya
Gliserida Lipid yang terdapat paling banyak pada tubuh dan merupakan sumber paling kaya untuk cadangan energi
Monogliserida Memiliki 1 ujung asam lemak
Digliserida Memiliki 2 ujung asam lemak
Trigliserida Memiliki 3 ujung asam lemak
Lemak jenuh Cenderung berbentuk padat pada suhu kamar
Jenuh Hanya ikatan C-C tunggal yang terdapat pada kerangka dari ujung, atom-atom hydrogen terikat pada atom karbon
Lemak tak jenuh Cenderung berbentuk cair pada suhu kamar
Fosfolipid Komponen structural utama dari semua membrane sel
Lilin Lipid lain yang mepunyai komponen asam lemak
Steroid Lipid lain yang tidak mempunyai ujung asam lemak dan penting dalam struktur membrane
Kolesterol Steroid Suatu komponen dari membrane sel hewan
Asam amino Suatu senyawa organic yang mempunyai gugus amino, gugus asam, atom hydrogen
Gugus R 1/lebih atom


ENERGI DALAM DUNIA MODUL 3
KEHIDUPAN



Aerob Organisme yang hidup dengan menggunakan oksigen
Aerob Suatu organisme atau kondisi yang memerlukan oksigen bebas untuk bertahan hidup
Aktivasi Energi Jumlah energi yang diperlukan substrat untuk mencapai keadaan transisi ( Mnempati tempat aktif enzim)
Allosterik Enzim yang mengacu pada perubahan sifat-sifat protein setelah mengikatkan molekul kecil pada situs proteinnya selain dari situs aktifnya
Amonia Gas yang terdiri dari atas unsure Nitrogen dan Hidrogen, tidak berwarna dan baunya menusuk
Anaerob Organisme yang dapat hidup tanpa memerlukan oksigen
Anaerob Suatu organisme atau kondisi yang tidak memerlukan udara bebas atau oksigen bebas untuk bertahan hidup
Anorganik Semua senyawa yang molekulnya tidak mengandung karbon
Atom Bagian terkecil dari suatu unsure yang tidak dapat dibagi lagi
ATP (adenosine Trifosfat) Senyawa yang kaya energi
ATP (Adenosine Trifosfat) senyawa organic yang merupakan sumber langsung untuk energi bagi kegiatan-kegiatan sel
Bakteri Makhluk hidup yang terdiri dari bahan genetic DNA atau RNA
Bio Kimia Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang reaksi-reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup
Bioenergik Analisis untuk mengetahui perilaku energi di dalam system yang hidup
Biosintesis Jalur metabolic utama dimana molekul – molekul kecil dibangun menjadi protein, lipid dan molekul besar lain yang mempunyai energi lebih tinggi
Dehidrasi Kekurangan cairan tubuh
Difusi Usaha peniadaan beda konsntrasi melalui gerakan molekul dari larutan hipertonik ( konsentrasi tinggi) ke hipotonis (konsentrasi rendah)
Dominan Sifat yang dapat menutup pemunculan sifat pasangan homolognya dalam keadaan heterozigot
Ekskresi Proses pengeluaran atau pembuangan ampas hasil metabolisme yang tidak dibutuhkan oleh tubuh
Energi Kapasitas untuk memebuat sesuatu dapat terjadi dan menyebabkan perubahan, serta dapat bekerja
Energi Kemampuan melakukan kerja
Enzim Molekul-molekul katalik yang sangat mempercepat reaksi-reaksi khusus
Enzim Protein yang berfungsi sebagai katalis dalam proses biokimia
Fermentasi Organisme yang melakukan reaksi oksidasi-reduksi dari senyawa organic melalui pembebasan energi
Fikobilin Pigmen fotosintesis yang berwarna merah dan biru
Fiksasi CO Pelekatan CO pada RuBp
Fosforilasi Yang terjadi pada waktu perjalanan electron hydrogen dari substrat ke aseptor ( hydrogen) melalui system transport electron yang terjadi pada respirasi
Fosforilasi Enzim yang terdapat dalam otot dan hati mengkatalisis pengubahan glikogen menjadi gkukosa fosfat
Fosforilasi Peristiwa Penambahan fosfat pada suatu molekul
Fotolisis Suatu sekuens reaksi yang membelah molekul air menjadi O , ion H dan electron
Foton Kantung energi yang bergerak melalui ruang dengan gerakan bergelombang, mirip seperti ombak
Fotosintesis Peristiwa pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari
Fotosintesis Peristiwa penggunaan energi cahaya matahari untuk memebentuk senyawadasar karbohidrat dari CO dan H O
Glikolisis Perubahan glukosa menjadi asam piruvat
Glikolosis Penguraian gula dalam metabolisme
Glukosa Gula sederhana
Glukosa Zat gula sederhana yang banyak terdapat pada hewan atau tumbuhan
Heterotrof Organisme yang mendapat makananya dari organisme lain
Jalur Non Siklik Jalur terjadinya aliran electron dari air ke fotosistem II melalui system transport, menuju fotosistem I
Jalur Siklik Jalur yang dimulai dengan penerimaan electron dari fotosistem I
Karbohidrat Zat makanan yang mengandung unsure C,H dan O, berfungsi sebagai sumber energi
Karboksilasi Enzim yang bekerja sebagai katalisator pada proses dekarboksilasi
Karotenoid Pigmen fotosintesi yang berwarna kuning
Kemosintesis Pengambilan energi dengan bantuan zat/bahan kimia
Klorofil a Pigmen utama untuk fotosintesis
Klorofil b Pigmen yang menyerap energi dari panjang gelombang dan mentransfernya ke pigmen utama
Klorofil Pigmen fotosintesis yang berwarna hijau
Koenzim Bagian enzim yang tahan panas, larut dalam air yang bersatu dengan apoenzim membentuk holoenzim
Koenzim Bagian gugus prostetik yang lepas dari apoenzim
Kofaktor Molekul kecil dan ion logam yang membantu enzim atau membawa atom /electron dari suatu lokasi reaksi ke lokasi lainnya
Membran Selaput tipis yang melindungi bagain dalam
Mesofil Daging daun, bagian tengah helai daun, terdiri dari jaringan bunga karang jaringan pagar dan berkas pembuluh
Metabolisme Dasar dari reproduksi dan kemampuan bertahan hidup dan ini di mulai dari energi
Mitokondria Badan-badan berbentuk granul dan filament dalam sitoplasma, tempat produksi energi sel
Molekul Bagian terkecil senyawa yang terbentuk dari kumpulan atom terikat secara kimia
NAD ( Nkotinamida Adenin Dinukleotida) Koenzim yang menstranfer electron-elektron di dalam sel
Oksidasi Reaksi dengan peningkatan bilangan oksidasi
Oksidasi Proses pelepasan electron dari suatu partikel
Oksigen Suatu zat yang dibutuhkan makhluk hidup untuk bernafas
Organic Semua senyawa yang molekulnya mengandung karbon
Ototrof Organisme yang dapat membuat makanannya sendiri
Pembawa Energi ATP yang siap memberikan energi ke berbagai reaksi
Penguraian Jalur metabolic utama dimana molekul-molekul besar dipecah menjadi produk yang memiliki energi lebih rendah
Perantara Senyawa-senyawa yang terbentuk diantara awal sampai akhir dari suatu jalur metabolic
PGA ( Fosfogliserat) Suatu molekul perantara berkerangka 3 atom karbon
PGAL ( Fosfogliseraldehid) Suatu molekul perantara berkerangka 3 atom karbon dan memiliki gugus fosfat ( dari ATP) dan hydrogen dari NADPH
pH Kadar asam
Produk akhir Substansi yang ada pada akhir dari suatu jalur metabolic
Protein Makro molekul dari asam amino
Reaksi Anabolik Reaksi yang menggunakan energi untuk membuat/mengubah ikatan kimia
Reaksi Katabolik Reaksi yang menghasilkan energi ketika ikatan kimia di putus
Respirasi Anaerob Sistem pernafasan yang tidak memerlukan oksigen
Respirasi Kegiatan memasukan dan mengeluarkan udara kedalam dan dari paru-paru, pernafasan proses pengikatan oksigen oleh butir-butir darah untuk penyediaan bahan-bahan bagi seluruh tubuh melalui permukaan alat-alat nafas( paru-paru,hidung) pada binatang sekaligus mengelurkan karbondioksida
Respirasi Proses pernafasan yang membutuhkan oksigen dari udara
RuBp ( Ribulosa Bifosfat) Suatu molekul karbon berkerangka 5 atom karbon
Sel Bagian terkecil dari suatu organisme
Selulosa Polisakarida yang dibasakan oleh sitoplasma sel tanaman dan yang membentuk dinding sel
Senyawa Zat murni terdiri dari dua unsure atau lebih yang berbeda dengan perbandingan tertentu
Siklus Calvin-Benson Siklus/jalur pelekatan CO pada RuBp yang menghasilkan suatu gula fosfat dan meregenerasi RuBp
Siklus Krebs Perubahan asam piruvat menjadi CO dan H
Siklus Krebs Suatu senyawa berkerangka 4 karbon yang merupakan titik masuk kedalam jalur siklik
Sistem transpose electron Sekuens (urutan linear dalam rantai polipeptida atau neukloitida pada asam nukleat) yang terorganisir dari enzim dan protein-protein lain yang terikat dalam membran sel
Sitokrom Protein membrane tertentu
Sitoplasma Semua bagian protoplasma sel selain nucleus, berupa cairan yang agak kental dan transparan
Sitoplasma Cairan sel
Spektrum Elektromagnetik Panjang gelombang cahaya tampak (terdiri dari warna-warna yang berbada) dalam kisaran panjang gelombang yang lebih besar
Stomata Celah-celah dibawah permukaan daun, terdiri dari 2 sel penutup
Stroma Struktur kosong didalam kloropas
Substrat Substansi yang mampu memasuki suatu reaksi
Substrat Lapisan dasar
Substrat Suatu zat /bahan yang diubah menjadi bahan lain yang baru
Teori Osmotik Kimia Teori keseluruhan dalam peristiwa pembentukan ATP
Thilakoid Struktur cakram yang terbentuk dari pelipatan membrane dalam kloropas



EKOLOGI DAN PRILAKU MODUL 4
ORGANISME

Abnormalitas : (Penyimpangan) merupakan versi yang jarang / tidak umum dari suatu sifat.
Akondroplasia : Suatu kelainan (kekerdilan) yang mempengaruhi 1 diantara 10.000 bayi.
Alel : Bentuk alternative suatu gen.
Anafase : Tahap ke-2 dalam pembelahan.
Aneuploidi : Suatu penyimpangan dimana kromosom tertentu dinamakan dalam jumlah salinan yang bertambah/berkurang.
Antikodon : Urutan 3 basa yang merupakan komplemen dari kodon. Antikodon terdapat pada RNA-t, sedangkan kodon terdapat pada RNA-d.
Delesi : (1) Defisiensi (kekurangan) dalam suau kromosom yang disebabkan oleh hilangnya suatu fragmen akiba patah/putus.
(2) Hilangnya nukleotida dari suatu gen yang disebabkan oleh mutasi.
Dominan : Sifat / fenotipe yang muncul pada F1; sifat yang menang terhadap sifat yang resesif.
Duplikasi : Penyimpanan struktur kromosom yang disebabkan oleh suatu kesalahan dalam meiosis / mutagen ; duplikasi suatu bagian kromosom yang disebabkan penyatuan dengan suau fragmen dari kromosom homolog.
Ekson : Daerah pengkode dari suatu gen eukariotik yang diekspresikan. Intron memisahkan suatu ekson dari ekson lainnya.
Eukariotik : Memiliki membran inti.
Fenotif : Ciri fisik & fisiologis pada suatu organisme.
Festilisasi : Penyatuan gamet haploid untuk menghasilkan suatu zigot diploid.
Galaktosemia : Kelainan genetika yang muncul dari pewarisan otosom resesif.
Gamet : Sel telur / sel sperma haploid gamet menyatu selama reproduksi seksual untuk menghasilkan suatu zigot diploid.
Gen : Suatu informasi enetika yang terdiri atas suatu urutan nukleotida spesifik dalam DNA (RNA, pada beberapa virus).
Genotif : Kandungan genetika suatu organisme.
Haploid : Sel dengan kromosan yang tidak berpasangan.
Hemofilia : Penyakit darah sulit membeku.
Histon : DNA manusia & semua eukariot lain terikat kuat oleh banyak proein, termasuk diantaranya adalah histon.
Homozigot : Mempunyai dua alel yang identik untuk suatu sifat tertentu.
Interfase : Priode dalam siklus sel ketika sel itu tidak sedang membelah selama interfase, aktifitas metabolic seluler sangat tinggi, kromosom dan oranel mengalami duplikasi,& ukuran sel bisa meningkat. Interfase sekitar 90% dari keseluruhan waktu setiap siklus sel.
Intron : Urutan penyela bukan pengkode yang terdapat di dalam gen eukariotik.
Inversi : Kesalahan dalam struktur kromosom yang disebabkan oleh kesalahan dalam meiosis/akibat mutagen ; pelekatan kembali suatu fragmen kromosom (dalam orientasi yang terbalik) ke kromosom dari mana fragmen tersebut berasal.
Kariotipe : Metode pengorganisasian kromosom suatu sel dalam kaitannya dengan jumlah, ukuran, dan jenis.
Kelainan genetika : Kondisi yang mengakibatkan persoalan kesehatan dari yang ringan hingga yang berat.
Kelainan Huntingon : Deteriorasi progresif pada sistem saraf
Kodon : 3 urutan basa pada RNA-d yang memiliki arti khusus.
Kromatid : Lengan-lengan kromosom setelah kromosom menggandakan diri dan tiap lengan kromosom terikat pada sentromer.
Kromosom : Struktur pembawa gen yang mirip benang yang terletak di dalam nucleus masing-masing kromosom terdiri dari atas 1 molekul DNA yang sangat panjang & protein terkaitnya.
Kromosom homolog : Pasangan kromosom dengan panjang,posisi sentromer dan pola pewarnaan yang sama yang memiliki gen untuk karakter yang sama pada lokus yang berkaitan.satu kromosom homolog diwarisi dari ayah organisme itu, yang lainnya dari ibunya.
Kromosom maternal : 23 kromosom yang diwarisi ibu.
Kromosom paternal : 23 kromosom lain dari ayah.
Kromosom seks : Pasangan kromosom yang bertanggung jawab atas penetapan jenis kelamin suatu individu.
Meiosis : Jenis pembelahan sel 2 tahap pada organisme yang berproduksi secara seksual yang menghasilkan gamet dengan separuh jumlah kromosom dari jumlah kromosom sel semula.
Metabolisme : Totalitas proses kimiawi suatu organisme yang terdiri atas jalur-jalur katabolic & anabolic.
Metafase : Tahap ke-3 dalam pembelahan.
Mikrofilamen : Protein aktin berbentuk batang dalam sitoplasma hampir semua sel eukariotk, yang membentuk sebagian sitoskeleton & yang bekerja secara sendirian / bersama-sama dengan miosin untuk menyebabkan kontraksi sel.
Mikrotubula : Protein tubuliln berbentuk batang berlubang dalam sitoplasma semua sel eukariotik dan pada silia, flagel, & sitoskelet on.
Mitosis : Proses pembelahan nucleus pada sel eukariotik yang secara konvesional di bagi menjadi 5 tahap : profase, prometafase, metafase, anafase, & telofase. Mitosis mempertahankan jumlah kromosom dengan cara mengalokasikan kromosom yang di replikasikan secara sama ke masing-masing nucleus anak.
Molekul : DNA atau lebih atom yang berikatan bersama-sama melalui ikatan kovalen.
Monohybrid : Persilangan dengan memperhatikan satu sifat beda.
mRNA : Jenis RNA yang di sintesis dari DNA dalam bahan genetika yang berkaitan dengan Ribosom dalam sitoplasma & akan menentukan strukur primer suatu protein.
Mutasi : Perubahan yang jarang terjadi dalam DNA gen yang akhirnya menciptakan keaneka ragaman genetic.
Nukleosom : Setiap”silinder” dari histon-DNA.
Nukleotida : Blok penyusun asam nukleat, yang terdiri atas suatu gula berkarbon S yang berikatan secara kovalen dengan suatu basa nitrogen & suatu gugus fosfat.
Oogenesis : Proses dalam ovarium yang menghasilkan produksi gamet betina.
Ovum : Gamet betina; telur haploid, yang belum dibuahi, yang umumnya adalah sel nonmotil yang ukurannya relative besar.
Pirimidin : Timin (T) & Sitosin (C) memiliki struktur cincin tunggal.
Poliploid : Pergantian kromosom dimana organisme memiliki lebih dari 2 set kromosom yang lengkap.
Profase : Tahap pertama dalam pembelahan.
Prokariot : organisme dengan sel tanpa nucleus ersalut membrane/pun organel lain yang tersalut membrane seperti : misalnya mitokondria & plastid. Bakteri & ganggang hijau biru/prokarioa.
Prokariot : Tidak memiliki membran inti.
Promoter : Urutan Nukleotida spesifik pada DNA yang mengikat RNA polimerase & menandai dimana akan memulai transkripsi RNA.
Protein : Polimeri biologis 3-dimensi yang dibangun dari kumpulan 20 jenis monomer yang berbeda yang disebut asam amino.
Purin : Adenin (A) & Guanin (G) memiliki cincin ganda yang lebih besar.
Reproduksi seksual : Suatu jenis reproduksi dimana 2 orang tua menghasilkan anak yang memiliki kombinasi gen yang unik yang diwarisi dari gamet ke 2 orang tua.
Resesif : Sifat yang kalah / tertutup oleh sifat yang dominan. Sifat atau fenotif yang tak muncul pada F1.
rRNA : Jenis RNA yang paling berlimpah. Bersama-sama dengan protein, RNA ini akan membentuk struktur Ribosom yang mengkoordinasi pengkopelan berurutan molekul tRNA dengan seri kodon mRNA.
Sentromer : Daerah tersentralisasi yang menghubungkan 2 kromatid saudara.
Siklus sel : Urutan kejadian teratur di dalam kehidupan sel eukarotik yang sedang membelah, yang terdiri atas fase M, G, S, dan G2.
Sindrom down : Penyakit genetika manusia yang disebabkan oleh kelebihan extra satu kromosom 21, yang ditandai dengan hambatan dalam perkembangan mental & cacat pada jantung & pernafasan.
Sister chomatid : Bentuk replikasi suatu kromosom yang digabungkan bersama oleh sentromer & akirnya memisah selam mitosis/mitosis II.
Sitokinesis : Pembelahan sitoplasma untuk membentuk 2 sel anak yang terpisah segera setelah mitosis.
Sitoplama : Keseluruhan isi sel selain nucleus dan dibungkus oleh membrane plasma.
Sitoskeleton : Jaringan kerja yang terdiri dari mikrotubula, mikrofilamen,7 filamen intermediet yang bercabang diseluruh sitoplasma & melakukan berbagai fungsi mekanis & transpor.
Spora : Struktur reproduksi aseksual biasanya uniseluler yang berfungsi untuk menyebarkan spesiesnya & memungkinkan bertahan hidup dalam keadaan tidak menguntungkan & yang dapat berkembang menjadi individu baru.
Telofase : Tahap ke-4 dalam pembelahan.
Transkripsi : Sintesis RNA pada suatu cetakan DNA.
Translasi : Sintesis polipeptida dengan menggunakan informasi genetik yang di kode pada suatu molekul mRNA.Terdapat bsuatu perubahan “bahasa” dari nukleotida menjadi asam amino.
Traslokasi : (1) Peyimpangan struktur kromosom yang disebabkan oleh kesalahan dalam meiosis/akibat mutagen ; perpautan fragmen kromosom dengan suatu kromosom yang tidak homolog. (2) Selama sintesis protein tahapan ke-3 dalam siklus elongasi (pemanjangan) ketika RNA yang membawa polipeptida yang sedang tumbuh bergerak dari tempat A ke tempat P pada ribosom. (3) Transpor makanan melalui floem pada tumbuhan.
Triplet : Kode genetika/kodon.
tRNA : Molekul RNA yang berfungsi sebagai penginterprestasi antara asam nukleat & bahasa protein dengan cara memilih & membawa asam amino spesifik & mengenali kodon yang tepat pada mRNA.



EVOLUSI DAN MODUL 5
KEANEKARAGAMAN
ORGANISME



Aerob Memerlukan oksigen
Algae Ganggang
Anaerob Tidak memerlukan oksigen
Anthropoda Hewan kosmopolit
Arehaebacteria Bakteri purba
Bacilli Batang
Bryphyta Tumbuhan tak berbuluh (lumut)
Chorda dorsalis Tulang punggung
Clorphyta Alga hijau
Cnidaria Kelompok hewan yang lebih compels daripada porifera
Coelom Rongga tubuh
Cyanophyta Alga biru
Cycophyta Paku lumut
Deuteromycetes Fungsi imperfecti
Dicotiledonae Tumbuhan berbiji ganda
Diviso psilophyta Paku sapu
Epifit Tumbuhan yang mnempel pada tumbuhan lain
Eubacteria Bakteri sejati
Evolusi Suatu proses dimana cirri sebuah spesies berubah dalam kurun waktu lama, yang akhirnya sampai kepada pembentukan sebuah spesies baru
Exoskeleton Rangka ular
Flagel Alat gerak berupa sillia
Fungi Jamur
Gastrovascular cavity Rongga utama pencernaan makanan dan peredaran-peredaran
Gene Flow Aliran gen
Genetik drift Penyimpangan gen
Halophilis archacbacteria Danau laut mati
Molussca Kelompok hewan yang jumlah spesiesnya terbear
Monocotyledonae Tumbuhan berbiji tunggal
New world monkeys Monyet dunia baru
Old world monkeys Monyet dunia baru
Osculum Lubang keluar air dari dalam tubuh
Ostium Lubang masuk air kedalam tubuh
Peptidogika Polimer
Phaeophyta Alga Coklat
Pheumocystis Penyebab penyakit pneumonia
Plantae Tanaman
Plasmodium Sel yang berinti banyak
Pseudocoelom Saluran makanan dan dinding tubuh sebelah luar rongga
Pterophyta (paku benak) Tumbuhan pembuluh yang tak berbiji
Rodophyta Alga merah
Seleksi Alam Proses perubahan dalam jangka waktu lama yang dialami oleh sebuah populasi berupa perkembangan struktur tubuh melalui modifikasi sifat-sifat
Spesies Proses dimana spesies baru dibentuk
Sphenophyta Ekor kuda
Spongocoel Rongga pusat utama
Spora aksesual Siklus seksual
Thermophilis archacbacteria Sumber air panas / dasar laut yng panas
Tracheophyta Tumbuhan berpembuluh
Zygomycetes Jamur sapu



STRUKTUR DAN PROSES-PROSES MODUL 6
KEHIDUPAN TUMBUHAN


Algae : Ganggang.
Anatomi : Salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari / menyelidiki tentang bagian-bagian tubuh makhluk hidup.
Androecium : Sekumpulan benang sari.
Angiospermae : Kelompok tumbuhan berbunga.
Angiospermae : Tumbuhan berbiji tertutup.
Anorganik : Zat yang berasal dari bukan mahkluk hidup.
Antera : Kepala sari.
Anteridum : Alat kelamin jantan pada tumbuhan kormofita.
Antipoda : 3 inti yang menempelkan diri di bagian dinding.
Asimilasi : Proses pembentukan zat organic dari zat anorganik.
Auksin : Hormon tumbuhan yang diantara efek-efek lain, membantu perpanjangan sel.
Berkas pembuluh : Untaian jaringan khusus yang berfungsi sebagai penunjang dan sebagai saluran.
Botaniawan : Seseorang yang ahli dibidang botani / ahli tentang tumbuh-tumbuhan.
Calyx : Kelopak.
Cambium : Jaringan merisematik di bagian batang yang mengalami pertumbuhan sekunder.
Carpellum : Daun buah.
Corolla : Mahkota.
Diafototropi : Ranting yang agak mendatar.
Diferensiasi : Perbedaan.
Dikotil : Tumbuhan biji berkeping dua.
DNA : (Asam Deoksiribonukleat) asam nukleat yang terdapat pada kromosom yang menyimpan informasi sifat menurun organisme.
Embrio : Bakal individu.
Embrio : Bakal makhluk baru yang tumbuh & berkembang di dalam uterus / kandung lembaga.
Endodermis : Terdiri dari selapis sel yang merupakan batas antara kortes dengan silinder pusat. Lapisan endodermis sudah mengalami penebalan pada sel-selnya dari zat lignin.
Endosperm : Cadangan makanan bagi zigot.
Enzim : Katalis protein yang dihasilkan organisme hidup.
Epidermis : Kulit ari, lapisan sebelah atas kulit.
Esensial : Yang sangat dibutuhkan.
Evolusi : Cabang biologi yang mempelajari perubahan struktur tubuh dari mahkluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dan memakan waktu yang sangat lama.
Fertilisasi : Proses peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina dalam saluran telur yang akan menghasilkan zigot.
Filamen : Tangkai sari.
Filum : Katagori taksonomi utama yang meliputi satu atau lebih kelas.
Fitohormon : Sekumpulan zat-zat yang membantu pertumbuhan.
Floem : Jaringan vascular kompleks pada tumbuhan yang menghantarkan makanan keseluruh tumbuhan.
Floem : Jaringan yang berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun keberbagai organ tumbuhan lainnya.
Florigen : Suatu hormon yang memerlukan pengaruh penyinaran yang tertentu guna mengubah meristem dalam keadaan vegetatif menjadi meristem dalam keadaan reproduktif.
Folagen : Kambium gabus.
Fotoperiodisme : Tanggapan suatu tumbuhan terhadap panjang pendeknya hari dan malam.
Fotosintesis : Proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan di Bantu cahaya matahari.
Fotosintesis : Proses penyusunan / pembentukan karbohidrat dengan cara memecah karbondioksida dan air dengan bantuan energi matahari.
Fototaksis : Gerakan menuju ke sinar.
Galvonotaksis : Spesies lain yang suka berkerumun kedaerah negative.
Gamet : Sel telur / sel sperma haploid gamet menyatu selama reproduksi seksual untuk menghasilkan suatu zigot diploid.
Gametofit : Tingkat haploid membentuk gamet dalam daur hidup tumbuhan.
Generasi gametofit : Generasi yang menghasilkan gamet.
Generasi sporofit : Generasi yang menghasilkan spora.
Genetic / genetic : Sifat keturunan.
Geotropi : Gerak yang menuju pusat bumi.
Gerak etionon : Gerak yang berupa reaksi terhadap perangsang dari luar cepat lambatnya.
Gerak lokomotoris : Gerak pindah tempat.
Giberilin : Suatu zat yang di peroleh dari jenis jamur yang hidup sebagai parasit pada tanaman padi.
Gynaecium : Putik yang dibentuk oleh satuan daun buah.
Heterozigot : Mempunyai 2 alel berlainan pada lokus gen yang sesuai pada kromosom homolog.
Hidrotropi : Gerak akar menuju ketempat yang ada air.
Homolog : Mempunyai bentuk asal sama, tetapi karena perubahan struktur terentu mempunyai fungsi yang berbeda.
Hormon : Produk kelenjar buntu yang menggiatkan fungsi-fungsi tubuh.
Humarin : Suatu zat kimia yang menyebabkan pengembangan sel.
Identik : Sama.
Insekta : Serangga.
Intequmen : Lapisan yang melindungi sel kandung lembaga.
Janin : Embrio yang sudah berbentuk.
Jaringan : Sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan dermal : Jaringan terluar dari tubuh tumbuhan.
Jaringan kompleks : Jaringan yang terdiri dari lebih satu macam sel.
Jaringan permanen : Jaringan yang terdiri dari sel-sel yang tidak mengadakan pembelahan sel dan telah terferensiasi.
Karbohidrat : Sumber energi yang mengatur metabolisme menyusun tubuh / pembentukan sel, jaringan, maupun organ, sebagai bahan pembentukan senyawa Q3A yang lain seperti lemak dan protein.
Kecambah : Biji yang telah tumbuh.
Kemotaksis :Gerak keseluruhan menuju kepada zat kimia.
Klasifikasi : Cara pembentukan / penyusunan takson.
Kloroplas : Zat hijau daun.
Kolase : Polimer glukosa.
Kolenkim : Sel-sel yang hampir menyerupai sel-sel parenkim berbentuk memanjang dengan berdinding primer yang tidak merata sehingga mempunyai penebalan pada pojok-pojoknya.
Kompleks : Rumit. Lengkap.
Korteks : Lapisan yang penting pada akar muda yang terdiri dari sel-sel / jaringan parenkim.
Kotiledon : Bakal daun yang menyimpan karbohidrat sebagai energi untuk perkecambahan.
Kromosom : Struktur pembawa gen yang mirip benang yang terletak di dalam nucleus masing-masing kromosom terdiri dari atas 1 molekul DNA yang sangat panjang & protein terkaitnya.
Kromosom : Suatu struktur padat yang terdiri dari 2 komponen molekul, yaitu protein dan DNA.
Lamina : Helaian daun.
Lapisan peridrem : Jaringan proteksi pengganti epidermis disaat akar / batang berkembang menjadi pertumbuhan sekunder.
Mamalia : Hewan menyusui.
Megaspore : Sel gamet betina yang haploid pada tumbuhan akan berkembang menjadi sel telur didalam gametofit betina.
Megasporofit : Karpel.
Meiosis : Pembelahan sel melalui tahap pembelahan sel, yaitu interfase 1, profase 1, telofase 1, sitokenesis 1, dan interkinesis yang diikuti dengan profase 2, metafase 2, anafase 2, telofase 2, dan sitokinesis 2. Pembelahan sel diploid menghasilkan 4 sel anak yang masing-masing sel anak mengandung ½ kromosom dari kromosom induknya.
Meristem : Jaringan / sekelompok sel yang masih muda, berdinding tipis dan aktif mengalami pembelahan serta belum mengalami diferensiasi yang menyebabkan tumbuhan bertambah besar ataupun tinggi.
Meristem : Jaringan tumbuhan embrionik yang menghasilkan sel-sel baru dengan mitosis berkurang.
Meristem : Sel-sel yang aktif membelah.
Meristem sekunder : Meristem yang selalu terbentuk pada jaringan permanen.
Mesofil : Jaringan parenkim terkecuali berkas pembuluh.
Metamorfosis : Proses perubahan bentuk dari sederhana (sejak terbentuknya zigot hingga dewasa)/ sempurna.
Mikrofil : Lubang kecil pada bakal biji / tempat masuknya inti generatif.
Mikroorganisme : Makhluk-makhluk kecil yang tidak dapat di lihat dengan mata telanjang, terlihat jelas apabila menggunakan mikroskop.
Mikrospora : Sel gamet jantan yang haploid pada tumbuhan yang akan berkembang menjadi pollen.
Mikrosporofit : Stamen / benang sari.
Mitosis : Pembelahan sel yang melalui tahap pembelahan sel yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase; setiap kromosom menghasilkan 2 sel anak dan setiap sel anak mengandung jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
Modifikasi : Suatu bentuk yang terjadi karena pengaruh lingkungan luar, bentuk ini tidak diwariskan pada keturunannya.
Molekul : Gabungan dari atom-atom.
Monokotil : Tumbuhan biji berkeping tunggal.
Nasti : Gerak bagian tanaman yang arahnya tidak semata-mata ditujukan ke atau dari sumber perangsang.
Nectar : Madu.
Niktinasti : Menutupnya daun pada banyaknya spesies oguminosae pada waktu malam.
Nodus : Buku batang.
Noktah : Celah.
Nucleus : Inti sel yang disebut juga karyon.
Nucleus : Inti.
Nuselus : Pembengkakan suatu lapisan yang tebalnya sampai beberapa sel.
Organ : Kumpulan dari pada jaringan-jaringan untuk melakukan fungsi tertentu didalam tubuh.
Organic : Zat yang berasal dari mahkluk hidup.
Ovarium : Bakal buah.
Ovarium : Menghasilkan ovum.
Ovulum : Bakal biji.
Parenkim : Jaringan untuk menjalankan kerja suatu alat tubuh.
Parenkim xylem : Sel-sel parenkim dengan dinding tipis dan merupakan sel-sel hidup.
Pedicellus : Tangkai bunga.
Pembuluh tapis (sieve tube) : Pembuluh yang terdiri dari dua bentuk.
Penyerbukan : Pindahnya serbuk sari dari kepala sari sampai kepada stigma.
Penyerbukan sendiri : Penyerbukan kepala putik oleh serbuk sari yang berasal dari bunga itu sendiri atau dari bunga lain pada tumbuhan yang sama.
Penyerbukan silang : Pindahnya serbuk sari dari antera suatu bunga tumbuhan ke stigma.
Periantbinum : Hiasan bunga.
Perisikel : Serangkaian sel berdinding tipis yang belum terdiferensiasi yang terletak / terdapat dalam endodermis.
Pernis : Larutan damar / minyak mongering dalam pelarut yang mudah menguap / dalam minyak mongering.
Petalum : Daun mahkota.
Petiole : Tangkai daun.
Pistillum : Organ kelamin betina pada tumbuhan.
Plasenta : Jaringan yang menghubungkan antara embrio dengan endometrium.
Polinasi : Jatuhnya serbuk sari dikepala putik.
Pollen : Butir-butir serbuk sari.
Protein : Senyaa majemuk yang tersusun atas unsure-unsur C, H, O, dan N,dan kadang-kadang juga mengandung unsure S dan P.
Protoplasma : Zat sel hidup dari pada zat telur, hidrat arang, lemak, air yang depannya terjadi organisme hidup & tumbuh-tumbuhan.
Radioaktif : Unsur yang belum setabil jumlah electron dan protonnya sehingga terjadi pembelahan inti yang melepaskan sejumlah energi berupa sinar.
Rambut akar : Tonjolan yang memanjang kearah luar pada lapisan epidermis.
Receptaculum : Dasar bunga.
Reproduksi : Proses menurunkan keturunan, disebut juga berbiak dan tidak selalu disebut berkembang biak karena mungkin saja jumlah keturunannya tidak lebih banyak dari induknya.
Sel : Bagian / struktur terkecil dari suatu mahkluk hidup / organisme yang dapat melaksanakan fungsi hidupnya sendiri dan dapat memproduksi diri.
Sel sperma : Sel kelamin jantan.
Sel telur : Sel kelamin betina / ovum.
Selulose : Dinding sel unsur penyusun pembuluh.
Sepalum : Daun kelopak.
Serabut xylem : Serabut kayu erdiri dari sel-sel skelerenkim yang panjang dan sempit.
Sinergid : Sel pengiring.
Sistem apikal : Memanjang sehingga membuat akar dan batang bertambah panjang.
Sitoplasma : Cairan / plasma yang terletak di luar inti.
Skelerenkim : Sel-sel yang telah menjadi keras merupakan sel mati dengan dinding yang berlignin tebal.
Species : Jenis makhluk nidup.
Spora : Sel yang berubah fungsi menjadi alat reproduksi.
Spora : Struktur reproduksi aseksual.
Sporofit : Jenis daun yang merupakan tempat pembuatan spora.
Stamen : Organ kelamin jantan pada tumbuhan.
Steril : Mandul.
Stigma : Kepala putik.
Stilus : Tangkai putik.
Stomata : Lubang-lubang berbenuk lensa pada epidermis yang bersambungan dengan ruang antar sel dalam daun.
Tabung sari : Tabung yang berada di kepala sari yang berisi serbuk sari.
Taksis : Apabila gerak keseluruhan pindah tempat itu di tujukan kepada perangsang.
Tetrad : Kromosom yang berlengan 4.
Tigmotropi : Gerak membelok bagian tanaman sebagai akibat dari persinggungan.
Trakea : Pipa udara pada serangga yang membentuk sistem pernafasan.
Trakeid : Sel-sel mati dengan dinding yang tipis, kuat, dan berlignin.
Transpirasi : Peristiwa penguapan / proses keluarnya air dari tubuh tumbuhan dalam bentuk uap air.
Transpormasi : Proses pengedaran zat-zat.
Tropi : Bila yang bergerak itu hanya sebagian dari tubuh tanaman.
Turqor : Tegangnya / tegarnya dinding sel tumbuhan karena akumulasi air di dalamnya.
Vaskuler : Tumbuhan berpembuluh.
Xylem : Jaringan vaskuler kompeleks pada tumbuhan yang menghantarkan makanan keseluruh tumbuhan.
Xylem : Jaringan yang berfungsi unuk mengangkut air dan berbagai mineral dan zat-zat hara menuju daun.
Zigot : Hasil perkawinan sel telur dengan sperma.
Zigot : Individu baru hasil fertilisasi.



STRUKTUR DAN PROSES-PROSES MODUL 7
KEHIDUPAN HEWAN

Absorpsi : Kemampuan kulit untuk menyerap zat.
Adipose : Jaringan lemak.
Adolescent : Masa dalam proses kematangan ( umur 15-20 tahun ), masa remaja.
Alveolus : Unit terkecil paru-paru berupa gelebung bentuk polihedra, terbuka pada satu sisinya.
Amfigoni : Reproduksi seksual.
Anterior : Bagian depan (binatang).
Antibody : Protein-protein yang dihasilkan bila makromolekul asing masuk ke dalam tubuh.
Arteri elastis : Pangkal arteri pada verikel dan beberapa arteri besar yang dekat jantung.
Arteri muskuler : Percabangan dari arteri elastis.
Arteriol afferent : Arteriol yang membawa darah kedalam gumpalan kapiler.
Arteriol efferent : Arteriol yang menyalurkan darah keluar gumpalan.
Atrium : Bagian tengah rongga hidung.
Atrofik : Kemunduran gizi pada jaringan tubuh manusia.
Avertebrata : Makhluk yang tak bertulang belakang.
Badan malpighi : Komponen utama alat pembuangan.
Biogenesis : Reproduksi.
Blastosol : Rongga yang berisi cairan.
Blastula : Bentuk dari blastosol.
Bolus : Protein yang melembutkan makanan sehingga membuat makanan menjadi butiran bulat.
Bronchiolus :Ranting bronchus yang halus.
Bronchiolus ujung : Ranting-ranting bronchiolus.
Bronchus : Tenggorokan bercabang dua menuju paru-paru kiri dan kanan.
Cacing pipih (Flatworm) : Anggota filum platyhelminthes, mencakup turbelaria cacing pita dan “Flukes”(cacing pada hati kambing).
Canalis Centralis : Embrional yang menyempit sehingga tinggal satu celah sempit.
Caudaeqlilna : Jalannya rangsangan nervi spinalis yang lurus dengan medulla spinalis.
Cerebellium : Otak kecil yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.
Choane : Sepasang lubang di belakang untuk menyalurkan udara yang dihirup ketenggorokan.
Coelenterata : Hewan berongga.
Conchae : Tiga tonjolan tulang kerongga hidung yang berada di hidung.
Corpus cavernosum urethrae : Suattu columna jaringan erektil.
Darah : Cairan dalam pembuluh yang mengandung sel darah dan plasma dan mengandung sari makanan, gas pernafasan, ampas metabolisme, hormon dan antibody.
Degenerasi : Kemerosotan generasi / keturunan.
Dermis : Lapisan yang tersusun atas jaringan fibrasa dan jaringan tanduk.
Diesis : Individu yang mempunyai kelamin jantan / betina saja.
Difagositosis : Penelanan partikel padat oleh sel.
Difusi : Perpindahan zat dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke larutan yang konsentrasinya rendah.
Digesti/pencernaan : Perombakan makromolekul pada makanan hidrolisis.
Doktrin : Ajaran.
Duplexs : Rangkap (dua).
Ekskresi : Suatu proses dalam tubuh untuk membuang sisa (ampas) hasil metabolisme dalam bentuk cair.
Eksretori : Kemampuan kulit mengeluarkan sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi.
Ektoderma : Selaput luar yang terdiri dari sel-sel yang menyelubungi tubuh hewan metazoa.
Encepbalon : Otak.
Endoderma : Selaput dalam yang terdiri dari sel-sel yang merupakan lapisan yang terdalam dalam metazoa.
Endometrium : Selaput rahim.
Endositosis : Penelanan oleh sel bahan ekstraseluler yang disertai dengan ivaginasi dan pencubitan sebagai membransel, bahan yang di telan itu dengan demikian terkurung dalam vakuola.
Energi : Kemampuan melakukan kerja.
Enzim : Katalis protein yang dihasilkan organisme hidup.
Epidermis : Lapisan luar yang mati dan tersusun dari berlapis-lapis jaringan sel pipih.
Epididymis : Ujung ductus deferens dan vasa efferentra yang bersambungan yang pada umumnya akan tersusun berkelok-kelok dan melekat pada permulaan testis.
Epitel parietal : Dinding sebelah luar kapsul Bowman.
Epitel viscera : Dinding sebelah dalam kapsul Bowman.
Epithelium germinativum : Modivikasi dari peritoneum yang melapisi ovarium.
Estrogen : Hormon pada wanita.
Evolusi : Perubahan secara bertahap/berangsur-angsur.
Evolusi ductus : Pertumbuhan secara lamban di dalam saluran / pembuluh.
Fermentasi : Pembongkaran zat untuk memperoleh energi pada keadaan anaerob.
Fertilisasi : Peleburan antara spermatozoid dan ovum menghasilkan zigot.
Filtrasi : Penyaringan.
Fragmentasi : Individu yang atas membelah tubuhnya menjadi 2/3 bagian kemudian bagian yang selanjutnya menjadi 1 hewan yang lengkap seperti semula.
Ganglia abdominal : Ganglia yang terletak di sebelah median.
Ganglion buccale :Ganglia yang terletak di depan einein saraf pada sisi dorsal rongga mulut.
Ganglion celebrale : Susunan sistem saraf nematode yang terletak di daerah dorsal pharynx.
Ganglion pleurale : Ganglion pedal dan sebelah lateral.
Gastrula : Penyusunan dan pengaturan sel ke dalam lapisan yang berbeda.
Gemmule : Tunas internal.
Genitalia : Bagian alat kelamin.
Ginjal : Alat ekskresi pada verteberata.
Glomerulus : Suatu gumpalan kapiler yang beranastomosis.
Gonade : Sel-sel kelamin yang dihasilkan di dalam organ-organ yang secara umum.
Habitat : Tempat hidup organisme.
Hati : Organ kedua yang membantu pencernaan.
Hermafrodit : Individu yang mempunyai 2 alat kelamin dalam 1 tubuh.
Hilus : Sepasang lengkungan atas - bawah pada ginjal.
Hipertonis : Mempunyai konsentrasi air yang lebih rendah daripada larutan yang dibandingkan.
Hipotonis : Mempunyai konsentrasi air yang lebih tinggi daripada larutan yang dibandingkan.
Implantasi : Pelekatan.
Insang : Alat respirasi pada pisches.
Inspirasi : Masuknya oksigen kedalam tubuh.
Involusi : Kemunduran fungsi tubuh.
Isotonis : Mempunyai konsentrasi air yang sama dengan larutan yang dibandingkan.
Kanalikuli : Saluran yang bercabang-cabang dalam lamella.
Kandung kemih : Kantung simpanan sementara kemih yang mengalir sedikit demi sedikit tapi terus menerus dai kedua belah ureter.
Kapsul : Selaput jaringan pengikat yang membungkus ginjal.
Kapsul bowman : Cekungan bentuk bola yang tak penuh, yang melingkup glomerulus.
Karapaks : Penutup yang melindungi ruang (branchial chamber) yang terletak pada insang.
Konjungsi : Reproduksi pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah.
Kontinuitas : Kesinambungan.
Kortes : Bagian terluar dari plica genitalis.
Laktasi : Pengaliran air susu (setelah bersalin / saat menyusui bayi)
Lakuna : Tempat dari sel tulang yang dewasa.
Lambung : Tempat menghaluskan makanan agar dapat diserap oleh tubuh.
Macula densa : Daerah pembuluh kemih.
Medula : Bagian terdalam ginjal, berada di bawah korteks, berwarna terang.
Medulla spinalis :Sumsum tulang belakang yang merupakan tabung memanjang mulai dari punggung yang tumbuh menuju otak.
Mesoderma : Lapisan tengah yang terdiri dari sel-sel dalam embrio metazoa.
Mikroskop : Alat untuk melihat benda yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Monesis : Berumah satu (monoeciousÞyunani ;monosÞsatu ;oeciumÞrumah).
Monogami : Reproduksi aseksual.
Morula : Pembentukan sel yang berlanjut menghasilkan formasi sel-sel berbenuk bola pada.(masif)
Mucin : Zat yang dihasilkan oleh kelenjar dalam mulut.
Nares : Rongga hidung yang memiliki dua lubang untuk masuknya udara.
Nephron : Satuan structural dan fungsional ginjal.
Nervi spinalis : Kedua akar Columna Ventebralis yang merupakan satu berkas.
Neuroglia : Sel-sel penyokong.
Oosit primer : Ovarium berisi sejumlah besar ovum belum matang.
Organogenesis : Tahap akhir dari perkembangan adalah terbentuknya organ-organ.
Osifikasi : Pembentukan / pertumbuhan tulang.
Osmosis : Perpindahan air atau zat pelarut dari larutan yang kerapatanya rendah kelarutan yang kerapatanya tinggi melewati membran semipermeabel.
Osteobias : Sel tanduk / sel pembentuk tulang yang mensekresikan tulang.
Otot lurik : Otot yang mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakan tulang, bekerja menurut kehendak kita.
Ova : Telur.
Oviduktus : Saluran telur.
Ovulasi : Proses pelepasan ovum yang telah masak.
Palpasi : Diagnosa dengan meraba.
Para didymis : Bagian yang meninggalkan sisa-sisa jaringan pengikat.
Paru-paru : Alat respirasi pada manusia.
Pelvis : Bagian ureter yang melebar dan merupakan kolam kemih sementara.
Pembelahan biner : Pembelahan dari 1 individu menjadi 2 yang sama besar dan selanjutnya masing-masing belahan akan tumbuh keukuran semula.
Pembuluh : Saluran kemih yang berpangkal pada bagian bawah kapsul.
Pencernaan ekstraseluler : Pencernaan yang dilakukan oleh organisme bersel banyak baik tumbuhan maupun hewan.
Pencernaan intraseluler : Merupakan cara pencernaan paling sederhana atau cara mencerna primitive yang biasanya dilakukan oleh hewan bersel satu atau para organisme spon (porifera).
Peritoneum : Selaput perut.
Petialin : Enzim yang dapat mengubah amilum menjadi glukosa.
Phallus : Tuberculum genialis yang lambat laun memanjang membentuk suatu bangunan silindris.
Planaria : Cacing pipih akuatik yang biasanya hidup bebas, mencakup kelas turbelaria.
Platihelmintes : Cacing pipih.
Plexus : Nervi spinalis di dalam badan satu sama lain dapat membentuk anyaman.
Plica genitalis : Gonade yang mula-mula terbentuk.
Plica labioscrotalis : Di setiap sisi baris phallus akan terbenuk lipatan.
Podosit : Daerah pinggiran glomerulus yang banyak sel yang berasal dari kapsul Bowman.
Posterior : Bagian belakang (binatang).
Primordial : Yang pertama.
Prostat : Kelenjar lingkar saluran air seni.
Protoplasma : Cairan sel yang mengisi ruang sel.
Pubertas : Jenjang kematangan (usia), masa remaja.
Receptaculum seminalis : Tempat untuk menyimpan sperma.
Respirasi : Masuknya oksigen kedalam tubuh untuk proses metabolisme dan membuang karbondioksida sebagai hasil metabolisme.
Respirasi siklik : Pengeluaran karbondioksida terjadi dalam waktu yang pendek sekali sedang pengambilan oksigen terjadi secara kontiniu.
Saccus : Ovarium pada katak.
Scrotum : Plica labioscrotalis pada yang jantan bersatu di bagian median dan membentuk sepasang kantung testis.
Sekretori : Kemampuan kulit mengeluarkan zat yang berbentuk cairan oleh sel atau kelenjar.
Selam : Rongga tubuh yang terbentuk oleh mesoderma yang pada akhir perkembangannya merupakan bentukan yang utama dalam rongga tubuh dewasa.
Sendi : Penghubung antara ruas tulang satu dengan yang lainnya.
Sendi Sinovia : Sendi diantara tulang panjang yang banyak bergerak.
Senil : Masa tua, jompo.
Silia : Rambut/bulu
Sinus paranasal : Empat rongga berisi udara yang berada pada sekeliling rongga hidung.
Sinus renalis : Cekungan yang berada pada ruangan antara kedua hilus.
Sistem : Kelompok organ yang melakukan satu atau lebih fungsi sebagai satu kesatuan, umpamanya , organ-organ sistem pencernaan.
Sistem pencernaan : Merupakan beberapa bentuk dari rongga tubuh atau saluran yang pertama mencerna makanan dari bentuk kasar menjadi bentuk partikel.
Sistem peredaran darah terbuka : Peredaran darah yang mengalir tidak melalui saluran khusus.
Sistem peredaran darah tertutup : Peredaran darah yang mengalir melalui saluran khusus.
Somatosensoris : Saraf spinalis yang membawa rangsangan dari kulit ke pusat.
Spirakel : Trakea merupakan invaginasi (lekukan ke dalam) dari ectoderm dan umumya mempunyai lubang keluar.
Sporulasi / pembelahan multiple : Kegiatan pembelahan berganda yang menghasilkan spora. (pembelahan berulang-ulang)
Stimulus : Rangsangan yang dibawa oleh akson.
Substaansia : Penampang melintang medulla spinalis bagian luar yang berwarna kelabu.
Substansi Alba : Penampang melintang medulla spinalis bagian luar yang berwarna putih.
Susunan saraf tangga tali : Susunan saraf yang akan membentuk bangunan seperti tangga tali.
Tekak (faring) : Daerah simpangan saluran nafas dan saluran makanan.
Tembolok : Tempat menyimpan makanan pada hewan tertentu, misl ; burung.
Tenggorokan : Saluran nafas yang menghubungkan larynx dengan paru-paru.
Trakeoblas : Sel yang membentuk lapisan kitin pada rakeolus.
Trakeolus : Cabang trakea yang kecil yang menembus jaringan.
Traktus : Gelondong saraf.
Tubuler : Serangga yang tersusun atas banyak ovariola.
Tuffle : Sel raksasa yang mempunyai tonjolan.
Tunica albuginea : Bagian yang terdapat di antara rangkaian sel kelamin primer dengan epithelium germinativum berkembang menjadi lapisan yang tersusun atas sel-sel secara longgar.
Ureter : Tempat menampung kemih yang keluar dari ginjal dan dialirkan ke kandung kemih.
Urethra : Saluran tempat menyalurkan kemih dari kandung kemih keluar tubuh.
Veluna : Percabangan halus vena.
Vena : Pembuluh balik yang besar sampai sedang.
Verteberata : Hewan bertulang belakang.
Vestibule : Bagian depan rongga hidung.
Vulva : Organ untuk pembiakan / organ reproduksi yang paling luar.


EKOLOGI DAN PRILAKU ORGANISME MODUL 8



Ekologi (ecology) : Telaah mengenai hubungan timbal balik antar organisme dan lingkungannya.
Ekosistem (ecosystem) : Masyarakat organisme yang saling berinteraksi dan dengan lingkungan yang tak hidup.
Komunitas (community) : Populasi tumbuhan, hewan, dan mikroba yang terdapat dalam satu daerah tertentu dan saling berinteraksi.
Zoologi (zoology) : Telaah tentang hewan.
Biosfer (biosphere) : Bagian planet kita yang terdapat kehidupan di dalamnya dan bersamanya saling bertukar bahan, mencangkup bagian kecil dari litosfer dan bagian besar dari hidrosfes dan atmosfer.
Litosfer (lithosphere) : Batuan dan benda padat yang membangun kulit bumi.
Populasi (population) : Kumpulan / sekelompok individu-individu sejenis (yang spesiesnya sama) dengan habitat yang sama.
Atmosfer : Pelapisan udara.
Lingkungan biotik : Lingkungan yang terdiri dari produsen, konsumen dan dekomposer atau pengurai.
Organisme (organism) : Makhluk hidup.
Habitat (habitat) : Tempat hidup organisme.
Spesies (species) : Kategori teksonomik yang terdiri atas sekelompok populasi alamiah yang mempunyai potensi penakaran kedalam yang lazimnya tidak dengan kelompok seperti itu.
Biogeocoenosis : Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
Suksesi (succession) : Pergantian Dominasi yang terjadi pada suatu ekosistem dalam menuju keseimbangan lingkungan (klimaks).
Klimaks : Suatu kondisi yang seimbang antara berbagai komponen ekosistem yang ada di dalamnya, sehingga tidak terdapat lagi peristiwa suksesi di dalamnya.
Hidrosfer : Lapisan air.
Suksesi Primer : Suksesi dengan berlangsung pada permukaan terbuka yang kosong sehingga muncul ekosistem baru.
Substrat : Suatu zat / bahan yang diubah menjadi bahan lain yang baru.
S. Pionir : Spesies perinis / organisme pertama yang muncul.
Kompleks : Rumit / tidak sederhana.
Iklim Mikro : Iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme.
Suksesi Sekunder : Suksesi yang berlangsung di bekas ekosistem yang tidak mengalami kerusakan total.
Parameter Fisik : Meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu, kekeruhan dan radoaktifitas.
Bioma (biome) : Masyarakat tumbuhan dan hewan yang berlainan yang dihasilkan dan dipelihara / dipertahankan iklim.
Avertebrata (invertebrate) : Hewan tanpa tulang belakang.
Vertebrata (vertebrate) : Binatang bertulang belakang.
Taiga (taiga) : Hutan konifer di utara.
Mikroorganisme (microorganism) : Organisme berukuran mikroskofik seperti bakteri, protozoa, dan banyak alga.
Organik (organic) : Semua senyawa yang molekulnya mengandung karbon, kecuali beberapa karbon dioksida dan karbonat.
Spesies conifer (conifer) : Gymnosperma yang mempunyai kerucut, termasuk pinus, cemara
Tundra (tundra) : Padang agak datar.
Fotosintesis : Kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diamilasi dalam tubuh tumbuhan dengan energi cahaya.
Bakteri : Makhluk hidup bersel satu.
Dekomposisi : Menguraikan.
Anorganik : Bahan-bahan yang tidak dapat diperbaharui.
Biologi : Ilmu untuk mengetahui lebih banyak mengenai diri kita sendiri dan bumi yang kita huni.
Molekul (molecule) : Partikel terkecil suatu elemen / unsur yang terikat secara kovalen atau senyawa yang mempertahankan ciri-ciri substansi tersebut.
Bereproduksi : Kemampuan inti untuk menghasilkan individu baru.
Produsen : Tumbuhan hijau yang dapat berfotosintesis, menghasilkan zat makanan, dan O2
Konsumen : Makhluk hidup yang mendapatkan zat organik dengan jalan mengkonsumsi dari tumbuhan / hewan di lingkungannya.
Rantai makanan (food chain) : Rentetan organisme yang masing-masing menggunakan anggota berikutnya yang lebih rendah dalam rentetan itu sebagai sumber makanan dan di makan anggota yang diatasnya.
Herbivora (herbivore) : Hewan pemakan tumbuhan.
Karnivora : Hewan pemakan daging.
Omnivora : Hewan pemakan daging dan tumbuhan.
Dekomposer : Pengurai.
Fungi : Jamur.
Biomassa (biomass) : Jumlah total benda hidup dalam populasi tertentu organisme.
Biogeokimia : Zat / unsur melalui tubuh makhluk hidup, tanah / lingkungan fisik dan persenyawaan Q3A.
Kondensasi : Proses pembekuan / pendinginan.
Evaporasi : Penguapan.
Stomata : Mulut daun.
Pestisida : Zat kimia pembunuh / pemusnah serangga.
Herbisida : Bahan kimia yang dapat digunakan untuk membasmi gulma (tanaman pengganggu).
Glukosa : Senyawa karbohidrat.
Respirasi : Pernapasan.
Rhizobium sp : Nama bakteri yang biasa hidup di bintil-bintil tanaman kacang-kacangan.
Sedimen : Batuan.
Geologi : Ilmu yang mempelajari tentang bumi.
Fauna (fauna) : Kehidupan hewan dalam lingkungan tertentu.




BIOTEKNOLOGI DAN KONSERVASI ALAM Bab 9



Asimilasi Proses penyesuaian sifat-sifat dari yang lain/proses pengolahan zat pada tumbuh-tumbuhan dengan menggunakan hijau daun dan bantuan sinar matahari.
Atmosfer Lapisan udara yang menyelimuti bumi samapai pada ketinggian 300km
Biodiversitas Keanekaragaman
Bioetika Materi yang mempelajari tingkah laku atau sifat-sifat dari makhluk hidup
Biosfer Bagian atmosfer yang paling dekat dengan bumi
Biosfer Lapisan bumi yang dihuni oleh makhluk hidup
Bioteknologi Teknologi yang menyangkut jasad hidup merupakan penerapan terpadu antara mikrobiologi,rekayasa genetika dan teknik kimia, yang dimaksudkan untuk kepentingan hidup manusia
CFC Senyawa yang tersusun atas klorin, fluorin dan karbon
Crossing Over Peristiwa silang bersilang
Dekomposisi Proses perubahan menjadi bentuk yang lebih sederhana,penguraian
Ekologi Hubungan timbale balik antar organisme
Ekosistem Masyarakat organisme yang saling berinteraksi dan dengan lingkungannya yang tidak hidup
Ekositem Suatu sitem yang muncul akibat terjadinya interaksi antar organisme
Erosi Pengikisan tanah disebabkan oleh pengaruh gerakan air, angina/gelombang
Evaporasi Perubahan molekul zat cair menjadi gas
Ezim Protein yang aktif bertindak sebagai biokatalisator dalam tubuh makhluk hidup
Fertilisasi proses pembuahan antara gamet jantan dan betina
Fosil Sisa-sisa suatu organisme
Fotosintesis Proses pengolahan sari makanan oleh tumbuhan dengan bantuan sinar matahari untuk membentuk zat hidrat arang
Genetika Cabang biologi yang mnerangkan tentang pewarisan sifatr
Genom Total informasi genetic atau gen-gen yang terdapat dalam DNA suatu sel
Gulma Tumbuhan pengganggu tanaman utama bersifat parasit
Herbisida Bahan kimia untuk membunuh/memusnahkan tumbuhan pengganggu atau gulma
Herbivora Hewan pemakan tumbuhan
Honsentrasi Banyaknya jumlah zat yang terkandung
Huajan Asam Deposisi asam dalam keadaan basah
Individu normal Individu yang memiliki alat reproduksi yang sempurna dan berfungsi dengan baik
Interaksi Hubungan timbale balik antara makhluk hidup
Inversi thermal Suatu lapisan udara yang padat dan dingin terperangkap dibawah lapisan udara hangat
Irigasi Pengairan yang diatur sedemikian rupa untuk keperluan sawah dan sebagainya
Irigasi Sitem pengairan sawah
Klon Kelompok individu yang identik secara genetic yang dihasilkan secara aseksual dari suatu individu
Kloning Usaha menumbuhkan organisme dari sel tunggal yang ditempatkan dalam lingkungan yang sesuai sehingga dihasilkan individu baru yang identik dengan induknya
Kultur Jaringan Memelihara suatu jaringan dalam medium khusus yang suci hama,agar sel-selnya berkembang baik
Lubang ozon Penipisan lapisan ozon secara berkala
Mekanisme Suatu system yang tidak baik yang menyebabkan gangguan kesehatn
Metabolit Suatu substansi yang digunakan/dihasilkan oleh metabolisme suatu organisme
Mutagenesis Sel atau individu yang mengalami mutasi
Mutan Sel atau individu yang mengalami mutasi
Mutasi Perubahan materi gentik yang dapat diturunkan pada keturunannya
Nukleotida Materi penyusun asam nukleat yang terdiri dari gula 5 karbon yang terlihat secra kovalen dengan basa nitrogen dan gugus fosfat
Nutrien Nutrisi
Organik Semua senyawa yang molekulnya karbon,kecuali beberapa seperti misalnya karbon dioksida dan karbonat
Organisme makhluk hidup
Penguapan Perubahan wujud zat dari cair menjadi uap
Penyuntikan Mikro Proses ketahanan tubuh yang dilakukan dengan berskala kecil
Plasmid Molekul DNA sirkuler kacil yang terdapat dalam ekstrakromosomal bakteri yang membawa gen tertentu yang dapat diwariskan serta dapat dipindahkan dari suatu sel bakteri ke sel bakteri lainnya
Polutan Bahan pencemar
Populasi Seluruh anggota spesies tunggal yang terdapat didaerah tertentu
Populasi Seluruh anggota spesies tunggal yang terdapaat pada daerah tertentu
Rekombinan Pembentukan suatu genotype baru
Resisten Tahan lama/tidak terpengaruh
Salinasi Proses berakumulasinya garam-garam yang terlarut dari dalam tanah/penimbunan garam
Sedimen benda dapat berupa serbuk yang terpisah dari cairan dan mengndap dari dasar bejana, benda padat yang diendapkan oleh air/es
Somatik Sel-sel pembelahan
Spons Jaringan tumbuhan tempat terjadinya fotosintesis
Terapi gen Operasi gen
Terasering Sistem pengolahan tanah secara bertingkat
Transfer Pemindahan
Transformasi modifikasi genotip suatu sel karena introduksi DNA dari sumber lain
Transgenik Individu baru yang dihasilakan melalui rekayasa genetika
Transgenik Organisme baru yang muncul dari rekayasa genetic yang dikhawatirkan dapat mengganggu keseimbangan alam dan ekosistem karena belum pernah ada sebelumnya
Transpirasi Evaporasi air dari tumbuhan
Vegetasi Jenis-jenis tumbuhan yang hidup disuatu daerah tertentu
Water table Batas atas untuk tanah dipenuhi air sampai jenuh
[url=http://www.myniceprofile.com/picture-comments-8774.html][img]http://i.myniceprofile.com/87/8774.gif[/img][/url]