Label

Jumat, 12 September 2008

Informasi tentang sel hewan

Pada sel hewan terdapat membrane sel, nucleus, mitokondria, ribosom, reticulum endoplasmic, badan golgi, lisosom, peroksisom, vakuola, mikrofilamen, mikrotubul, sentriol, silia dan flagela, kromatin, dan sitosol.

Membrane sel adalah bagian terluar dari sel yang merupakan pembatas antara isi sel dengan lingkungan sel. Membrane sel juga mempunyai tugas seperti mengontrol atau mengendalikan zat yang masuk dan keluar dari sel, sebagai pelindung agar isi sel tetap pada tempatnya tidak keluar sel.

Nucleus merupakan bagian terpenting dari sel karena tanpa adanya nucleus, sel tidak dapat mengendalikan sebuah kegiatan sel.

Mitokondria merupakan organel dalam sel yang bertindak sebagai respirasi yang dapat mengubah glukosa dan substansi lain menjadi energi yang dibutuhkan oleh sel. Semakin banyak kegiatan sel semakin banyak pula mitokondria yang dimiliki. Mitokondria hanya terdapat pada sel eukariotik.

Ribosom merupakan organel yang terdapat bebas di dalam sitoplasma maupun melekat pada reticulum endoplasmic. Ribosom merupakan penyintesis protein dari asam amino.

Reticulum endoplasmic adalah system membrane kompleks yang tersusun tidak beraturan, membentuk jaringan-jaringan kerja. Reticulum endoplasmic merupakan saluran-saluran yang menghubungkan dengan nucleus. Reticulum endoplasmic di bagi menjadi 2 yaitu reticulum endoplasmic kasar yang banyak terdapat ribosom dan reticulum endoplasmic halus yang terbebas dari ribosom. Tetapi keduanya berperan penting dalam sintesis dan transporasi protein.

Badan golgi dijumpai pada semua hewan. Terdiri dari setumpuk saku pipih yang dibatasi membrane. Protein yang disintesis oleh reticulum endoplasmic kasar dipindahkan kedalam badan golgi. Disini karbohidrat tambahan dapat dibubuhkan kepadanya. Protein yang ada terkumpul didalam saku-saku sampai penuh. Saku-saku tersebut dapat berpindah kepermukaan sel dan mengeluarkan isinya ke bagian luar. Saku-saku yang lain pada badan golgi dapat disimpan didalam sel sebagai lisosom.

Lisosom adalah struktur yang agak bulat yang di batasi membrane tungal. Lisosom dihasilkan badan golgi yang penuh dengan protein berisikan kira-kita tiga lusin macam enzim hidrolitik. Enzim yang mencernakan polisakarida, lipit, fosfolipid, asam nuklead, dan protein semuanya tersedia. Lisosom juga berperan penting dalam matinya sel-sel. Bila sel luka atau mati lisosomnya membantu dalam menghancurkannya. Hal ini bermanfaat sekali sehingga sel sekat dapat menggantikan yang rusak tadi. Kematian sel merupakan tingkatan yang penting dalam daur hidup beberapa organisme.

Peroksisom mirip lisosom karena dibatasi oleh membrane tunggal dan berisikan penuh enzim dan yang paling khas ialah katalase. Enzim ini mengkatalisasi perombakan hidrogen peroksida (H2O2), produk yang berpotensi bahaya dari metabolisme sel. Peroksisom dapat juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat dan dalam perubahan purin dalam sel. Peroksisom pada hewan terkurung dalam sel-sel hati dan ginjal.

Mikrofilamen adalah serat tipis panjang berdiameter 5-6 nm terdiri dari protein yang disebut aktin. Banyak mikrofilamen membentuk kumpulan atau jaringan pada berbagai tempat dalam sel. Adanya hal itu digabungkan dengan gerak sel. Bila sel hewan membelah menjadi dua. Misalnya terbentuklah seberkas mikrofilamen dan memisahkan kedua sel anak tersebut. Pada banyak sel sitoplasmanya bergerak dan fenomena ini dinamakan aliran sitoplasmik. Geraknya bergantung pada adanya mikrofilamen. Mikrofilamen ini juga merupakan ciri yang penting sekali dalam sel yang berpindah-pindah dan berubah-ubah bentuk. Misalnya amuba dan sel hewan yang mengalami pembentukan embrio.


Mikrotubula adalah silinder protein yang terdapat pada kebanyakan sel hewan dan tumbuhan. Diameter luarnya kira-kira 25 nm diameter lumennya sekitar 15 nm. Panjangnya variable, tetapi tidak jarang adanya mikrotubula yang panjangnya 1000 kali tebalnya. Protein yang membentuk mikrotubula disebut tubulin. Ada dua macam tubulin dan tubulin. Mikrotubula ternyata kaku dan diduga menyebabkan kekakuan pada bagian-bagian sel tempat struktur itu terdapat. Jadi mikrotubula bersama filamen intermediate menentukan bentuk struktur pada sitoplasma.

Sel hewan dan sel beberapa organisme dan tumbuhan tingkat rendah mengandung dua sentriol yang terdapat dalam sitoplasma di dekat permukaan sebelah luar nukleusnya. Setiap sentriol terdiri atas sebaris silnder sebanyak sembilan mikrotubula. Akan tetapi, setiap mikrotubul tadi mempunyai dua bagian yang terikat padanya. Kedua sentriol biasanya berhadapan dengan sudut tegak lurus. Sejenak sebelum sel membagi diri, sentriolnya berduplikasi dan satu pasang berpindah ke sisi berlawanan pada nucleus.

Banyak sel eukariotik mempunyai struktur gerak seperti ekor yang disebut flagella, sedangkan sel lain yang bebas mempunyai silia. Di dalam tubuh kita terdapat beribu-ribu silia untuk mengusir bakteri dan partikel-partikel lain yang terbawa masuk oleh udara yang masuk ke dalam saluran pernafasan. Flagela dan silia mempunyai organisasi internal yang sama. Sebanyak 9 pasang mikrotubula membentuk cincin di sekeliling dua mikrotubula pusat, sehingga terbentuk susunan 9+2.

Tidak ada komentar:

[url=http://www.myniceprofile.com/picture-comments-8774.html][img]http://i.myniceprofile.com/87/8774.gif[/img][/url]